Rabu, 22 Mei 2019

aku menulis sajak di bawah lampu senja yang berpendar dari gedung bawaslu sebelum pada tengah malam kerusuhan itu kautebar


sumber: newsharianjogja


senja itu warnanya samar
dan sekawanan lalat mengerumuni
seonggok bungkus nasi di sudut trotoar

kau masih menebar kedamaian
ketika di bawah keindahan
pendar lampu-lampu di ujung senja
kita langitkan doa buka bersama

lalu tiba-tiba segala berubah
manakala segerombolan lalat datang dari entah
membuka kenangan luka di kota yang sama

kau tertawa lebar
melihat empat belas mobil dibakar

kau berjingkrak
di-kudang sajak

dan aku,
sebait puisi yang pernah dipaksa bungkam
sebelum mei tanggal dua puluh satu
pada dua puluh satu tahun silam

aku, sehimpun abjad-abjad yang akan setia mengingatnya

__

2019 05 22
Heru Sang Mahadewa

#RWCODOP2019
#Day16
#OneDayOnePost

3 komentar:

  1. Perjuangan lewat goresan aksara. Semoga mampu menyentuh setiap hati pembacanya

    BalasHapus
  2. Tragedi 21 Mei 98 emang ngeri..semua gerakan sampai turun ke jalan

    BalasHapus

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *