Satu
hari satu kiriman tulisan. Begitulah arti dari nama One Day One Post. Komunitas menulis ini digagas oleh seorang guru
bloger, pebisnis online dan pengasuh di sekolah sosial Rumah Muda Indonesia,
bernama Syaiful Hadi. Warganet lebih mengenalnya sebagai Bang Syaiha.
Peraih
juara kedua lomba menulis novel tingkat nasional ini mulai menyalurkan hobi menulis
dengan bergabung Kompasiana. Lama menjadi kontributor di sana, akhirnya Bang
Syaiha memutuskan beralih menulis di blog. Kian beratnya server di Kompasiana
yang menjadi penyebab kala itu.
Berkreasi
di blog, tentu traffic-nya tidak
setinggi menulis di media sekelas Kompasiana. Apalagi jika follower kita pasif. Sedikit banyak, hal ini akan mempengaruhi semangat dalam menulis.
Berkaca
dari hal itu, Bang Syaiha berpikir bahwa berat jika harus menjaga konsistensi
menulis setiap hari hanya seorang diri. Muncullah ide. Butuh teman yang
sepemikiran. Harus ada penyemangat. Satu per satu, beberapa orang yang memiliki
keinginan sama, yaitu menulis setiap hari, dikumpulkan dalam sebuah grup media
sosial. Tujuan mereka hanya sederhana, saling menyemangati.
Bak
gayung bersambut, tulisan-tulisan di blog mereka yang kemudian di-share ke
media sosial, membuka jalan baru bagi perjalanan One Day One Post ke depan. Jalan baru
itu berupa gagasan untuk mengembangkannya menjadi sebuah komunitas menulis.
One Day One Post Dari Masa ke Masa.
Pada
tahun 2015, pra One Day One Post (cikal bakal ODOP sekarang) resmi membuka pendaftaran member
angkatan pertama.
One
Day One Post batch 1 berhasil menjaring sekitar seratus lima puluh orang.
Selama tiga bulan, para pembelajar menulis itu dikumpulkan dalam sebuah grup
Whatsapp. Mereka dibimbing, diarahkan, dan diberi pembekalan materi dasar
kepenulisan.
Setiap
pekan, ada materi berjenjang yang diberikan kepada member. Pada akhir materi, mereka
diberi tugas, berupa tantangan menulis di blog masing-masing. Fase inilah yang
akhirnya menjadi seleksi alam. Satu demi satu dari sekian ratus member One Day One
Post batch 1 mulai rontok. Alasannya beraneka ragam. Ada yang tidak sanggup
memenuhi tugas, ada pula karena kesibukan, fokus menyelesaian skripsi, dan
sebagainya. Praktis, ketika lulus, member yang mampu bertahan hanya di kisaran beberapa puluh saja.
Sukses
(untuk ukuran angkatan pertama sebuah komunitas menulis yang masih bayi)
dalam One Day One Post batch pertama, mengilhami Bang Syaiha bersama beberapa
admin untuk membuka lagi batch kedua.
Awal
bulan Februari 2016, resmi dibuka pendaftaran angkatan kedua. Antusias warganet
cukup tinggi. Sekitar dua ratus member berhasil dijaring. Teknis pembekalan dan
ujian tidak berubah. Masih sama seperti yang berlaku di One Day One Post
angkatan pertama. Hasilnya juga nyaris sama. Ketika seleksi alam berlaku, hanya
sekitar lima puluhan member yang berhasil lulus.
Penghujung tahun 2016, kembali diluncurkan open recruitment member One Day One Post
angkatan ketiga. Melanjutkan sukses dua edisi sebelumnya, ratusan pendaftar
berhasil dijaring. Pada akhir kelulusan, tak lebih dari lima puluh member yang
mampu bertahan.
One Day One Post Saat Ini.
Pada
bulan Agustus 2017, dibentuklah
kepengurusan One Day One Post periode pertama. Tujuannya, agar program-program
ke depan lebih terarah. Juga ada penanggung jawab terhadap kesinambungan dari
komunitas ini.
Melalui
musyawarah perwakilan member, penasihat dan restu dari Bang Syaiha selaku founder, terbentuklah pengurus One Day
One Post Periode 2017 sebagai berikut:
Pendiri:
Syaiful Hadi (Bang Syaiha)
Dewan Penasihat:
Achmad Ikhtiar (Uncle Ikh)
Ketua Umum : Heru Sang Mahadewa (Cak Heru/Kang Dewa)
Sekretaris : Adriana
Ketua Fiksi : Wiwid
Ketua Non Fiksi : Dewi Dean
Ketua RCO : Fery (Kang Fery)
Media : M. Septian Wijaya
Trans
PJ Fans Page : Nicken Bedy Gilang (Aa Gil)
PJ ODOP 4 : Sakifah
Mabruroh Qosim
Fery
M. Septian Wijaya
Visi dari One Day One Post adalah menjadi komunitas penulis terbesar di Indonesia.
Sedangkan misi kami ada dua, yaitu:
Sedangkan misi kami ada dua, yaitu:
1. Menumbuhkan
minat baca tulis, sebagai salah satu sumbangsih kepada dunia literasi tanah air.
2. Mencetak
penulis ideal, tanpa mengedepankan materi/bisnis dalam proses belajar.
Hingga
tahun 2017, member One Day One Post tercatat berasal dari berbagai
kalangan profesi. Ada yang menjadi pengajar, pensiunan PNS, pebisnis, karyawan
swasta, apoteker, pekerja medis, mahasiswa/wi, juga pelajar. Bahkan buruh
pabrik.
Meski
banyak di antara member yang sudah berhasil menelurkan karya buku, baik solo
maupun antologi, tidak ada prinsip senior yunior. Di One Day One Post, semua
adalah pembelajar. Tugas mereka adalah saling menyemangati, saling mengoreksi,
saling memberi ilmu, dan mengedepankan silaturrahmi.
One Day One Post juga membentuk divisi media dan fans page. Melalui jejaring sosial dan website, diharapkan akan semakin banyak warganet yang terjangkau, sehingga ke depan semakin tumbuh pula minat baca tulis masyarakat Indonesia.
One Day One Post juga membentuk divisi media dan fans page. Melalui jejaring sosial dan website, diharapkan akan semakin banyak warganet yang terjangkau, sehingga ke depan semakin tumbuh pula minat baca tulis masyarakat Indonesia.
Karya One Day One Post.
Pada
tanggal 23 April 2017, bertepatan dengan World
Book Day, diluncurkan buku pertama karya One Day One Post.
Love
Pasta, judul dari buku Antologi yang ditulis 24 member One Day One Post angkatan pertama dan kedua. Diterbitkan oleh Gong Publishing, sebuah penerbit milik mas
Gola Gong (penulis novel serial Balada Si Roy). Kumpulan cerpen bertema cinta
itu ikut meramaikan Rumah Dunia Gol A Gong (tempat dilangsungkannya peringatan
World Book Day) di Serang, Banten.
Satu
lagi buku antologi karya One Day One Post yang sedang berada dalam tahap cetak di
penerbit Zukzez Express adalah kumcer bertema pendidikan, Mutiara Hitam Dari Papua. InsyaAllah, beberapa bulan ke depan akan segera rilis.
Di
luar Love Pasta dan Mutiara Hitam Dari Papua, tentu tak terhitung lagi berapa
banyak karya solo maupun antologi dari member One Day One Post yang sudah
berhasil terbit di luar sana.
-o0o-
Demikianlah selayang pandang tentang One Day One Post, sebuah serpihan di antara mozaik kehidupan yang berusaha memberi warna di dunia literasi negeri ini (meminjam istilah Mbak Sakifah, PJ ODOP batch 4).
Membacalah, agar engkau tahu betapa fakir ilmu dan pengetahuanmu di hadapan-Nya. Menulislah, agar dunia mengenalmu. Bergabunglah dengan One Day One Post, agar engkau menemukan jalan untuk menjadi penulis ideal.
Membacalah, agar engkau tahu betapa fakir ilmu dan pengetahuanmu di hadapan-Nya. Menulislah, agar dunia mengenalmu. Bergabunglah dengan One Day One Post, agar engkau menemukan jalan untuk menjadi penulis ideal.
Surabaya, 18 September 2017
(Heru Sang Mahadewa)
Buruh
pabrik, Ketum One Day One Post
Mantap! Saya malah baru tahu... kemana aja nih saya selama ini...
BalasHapusSukses terus buat ODOP Kang Dewa
BalasHapus:)
Masyaa allah. Sangat menginspirasi (y)
BalasHapus