Jumat, 24 Mei 2019

CATATAN TERAKHIR SEORANG PEMIMPI


id.aliexpress


Aku ceritakan kisah kematian ini. Akhir dari perjalanan menapaki jalan Tuhan. Jalan menuju lembah yang ditumbuhi pohon-pohon keabadian. Lembah berkumpulnya ratusan kupu-kupu, kumbang, dan kembang aneka rupa. Lembah yang dipenuhi ribuan kunang-kunang yang terbang berkejar-kejaran jika malam menjelang. Besok, jika aku telah sampai di lembah ini, tak perlu kalian kafani jasadku. Atau kalian taburi mawar duka di atas pusara. Kafanku adalah lumuran darah perjuangan. Bungaku adalah guguran daun Kamboja di pekuburan tua.  

Aku ceritakan kisah kematian ini. Sebaik-baik perjalanan manusia adalah mati sebagai pengantin surga. Dijemput empat puluh bidadari, menuju muara tujuh sungai madu yang mengalir sepanjang waktu.

Kukembalikan diari itu ke dalam laci, di bawah tumpukan buku-buku doktrin jihad sesat. Dari kubah surau dekat rumah duka, suara tadarus menjadi bingkai malam nuzulul qur’an. Mendadak melintas sebuah pertanyaan menyesakkan, apakah catatan terakhir yang ia tulis sehari sebelum bom itu meledak, akan kusampaikan kepada anak istrinya?

Heru Sang Mahadewa

#RWCODOP2019
#Day17
#OneDayOnePost

8 komentar:

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *