Senin, 23 Oktober 2017

INILAH CARA SAYA MENGIKUTI KELAS ONE DAY ONE ONE POST TANPA MENGHUTANG TULISAN





Mengikuti kelas karantina (jika terlalu ekstrim saya sebut tantangan) One Day One Post, boleh dibilang gampang-gampang susah.

Gampang, karena kita diberi kebebasan untuk menulis apa saja sesuai imajinasi yang berkeliaran di benak. Tentunya minus satu hari, di mana tema dan jenis tulisan sudah ditentukan Penanggung Jawab kelas. Susah, jika melihat tuntutannya, yaitu tidak boleh sehari saja kita mangkir dari tugas menulis.

Saya, termasuk satu di antara sekian puluh pembelajar yang berhasil diwisuda, setelah mampu melewati masa karantina di One Day One Post. Jika boleh sedikit membanggakan diri, selama tiga bulan di masa penggemblengan itulah, saya bisa menulis setiap hari, tanpa menghutang satu tulisan pun.

Hebat?

Tidak juga. Saya sama seperti siswa-siswa yang lain. Bahkan, banyak beberapa siswa yang pengalaman dan kemampuan menulisnya jauh di atas saya.

Bagaimana saya bisa konsisten memposting tulisan setiap hari ketika itu?

Mengatur ritme tema dan jenis tulisan.

Kebetulan, saya adalah seorang penggila bola. Hampir setiap ada tayangan sepakbola di layar kaca, baik kompetisi lokal maupun liga-liga eropa, saya sempatkan mengikutinya. Dari situ, terlintas gagasan untuk menciptakan prinsip bahwa menulis setiap hari selama tiga bulan berturut-turut, ibarat sedang memainkan peran seorang playmaker dalam tim sepakbola.

Seorang playmaker adalah jendral lapangan tengah dalam permainan sebuah tim sepakbola. Dia dituntut harus bisa mengatur tempo, kapan harus mengoper bola ke kawannya di depan, sehingga barisan gelandang dan striker bisa melancarkan serangan dengan kecepatan tinggi. Namun, pada waktu yang lain, seorang playmaker juga harus bisa mengambil keputusan kapan menahan bola, menurunkan tempo dengan bermain-main di daerah sendiri.

Untuk apa?

Agar stamina para pemain bisa terjaga hingga pertandingan usai. Iya, peran playmaker dalam menentukan ritme itulah yang akan berdampak pada konsistensi permainan timnya. Jika dia terus-terusan memforsir serangan, biasanya akan stamina pemain akan habis di paruh babak kedua. Pun juga sebaliknya, jika terlalu kendor permainannya, sudah tentu akan menjadi bulan-bulanan serangan lawan.

Nah, begitu pula dengan mengikuti kelas selama tiga bulan di One Day One Post. Saya memposisikan diri sedang menjadi playmaker.

Bisa Mengatur Ritme.
Puisi, cerpen, cerbung dan sejenisnya adalah tulisan berat. Butuh daya imajinasi tinggi untuk menyelesaikannya. Jika harus menuliskannya selama tiga bulan, bisa-bisa kita akan kehabisan stamina di paruh babak kedua.

Ada kalanya kita harus memposting tulisan-tulisan yang ringan. Menuturkan peristiwa yang kita lihat dan alami dalam sehari-hari ke bentuk artikel dan curhatan, jauh lebih mudah daripada menyelesaikan puisi, cerpen atau cerbung untuk memenuhi kewajiban ber-One Day One Post.

Nanti, pada saat yang lain, bolehlah kita menghajarnya dengan cerpen yang menyayat-sayat hati pembaca.

Jadi, peran kita tak beda jauh dengan playmaker tim sepakbola. Harus bisa mengatur irama permainan, kapan harus menulis puisi, cerpen dan cerbung; kapan pula harus menulis catatan-catatan ringan.

Jangan Membiasakan Diri Menghutang Tugas.
Tugas seorang siswa di One Day One Post adalah menulis setiap hari. Jika dalam sehari tidak menyetor tulisan, maka akan dianggap sebagai hutang yang harus dibayar pada hari-hari berikutnya.

Hindarilah berhutang tulisan. Semakin banyak tertinggal jumlah postingan, maka beban yang mengimpit kita dalam memenuhi kewajiban akan terasa kian berat. Memposting satu tulisan saja terkadang terasa sangat membebani. Tentu lebih berat lagi jika kita harus memposting dua tulisan sebagai pembayar hutang. Belum lagi jika hutang itu lebih dari satu tulisan.

Segera bayar hutang itu. Lalu, jangan ulangi lagi!

Itulah tips yang pernah saya terapkan selama mengikuti One Day One Post. Bisa saja berbeda dengan strategi siswa yang lain. Yang pasti, gol dari kita saat itu semua sama: konsisten memposting minimal satu tulisan setiap hari.

Semoga bermanfaat.

(Heru Sang Mahadewa)
Ketum One Day One Post

Sumber gambar: kompasiana.com

2 komentar:

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *