berdiri di halte itu
tak kunjung nampak yang ia tunggu
hanya termangu menatap ujung aspal
yang berpangkal di dalam sesal
:ke mana kini wanita bermata sipit? Oh, dada ini sungguh
sakit
lalu, terdengar roda-roda usang dicumbu rem hingga berderit
andai akulah halte itu
akan kuteduhi hati yang gulana
yang tersesat dalam gulita jiwa
mencari benih rasa yang pernah tumbuh di sana
halte dan aspal itu, bagai kau dan aku
selalu bertemu, tapi tak pernah bersatu
aku hanya bisa
memandang
kau digilas roda-roda
asmara yang lalu lalang
berdiri di halte itu
tak kunjung nampak yang ia tunggu
.
.
17:05
2018 02 13
Sidoarjo
Heru Sang Mahadewa
photo: kendalljener.fun
0 komentar:
Posting Komentar