Sanggupkah
anda, penulis pemula, jika ada yang memberi tantangan untuk menulis minimal 1
novel dalam waktu setahun?
Jawabnya
bisa sanggup, bisa juga tidak.
Iya,
menulis sebuah novel bukanlah pekerjaan mudah bagi seorang penulis pemula. Beda
jika dilakukan oleh novelis yang sudah banyak menerbitkan karya. Novel
merupakan sebuah karya tulis yang butuh waktu panjang untuk membuatnya layak
terbit.
Dalam
sebuah diskusi yang digagas Komunitas Bisa Menulis dan Forum Lingkar Pena di Museum
Kanker Indonesia, Jl. Kayoon 4 Surabaya, penulis buku 101 Dosa Penulis Pemula, Isa Alamsyah memberikan tips “Cara Mudah
Menulis Novel Bagi Pemula.”
Menjawab
tantangan seperti pertanyaan di awal tulisan ini, suami dari penulis papan atas
Asma Nadia itu mengumpamakan seperti berikut: Sanggupkah jika anda disuruh
bernapas selama 15.000.000 kali dalam waktu setahun?
Mendengar
angka yang diberikan, tentu kita spontan akan merasa keberatan. Tidak sanggup.
Marilah
kita berhitung.
Manusia
dengan kondisi kesehatan yang normal, dalam waktu satu menit rata-rata bernapas
selama 30 kali. Selama satu jam, maka ia sudah menghirup oksigen dan
mengeluarkan karbondioksida selama 1800 kali atau setara dengan 43200 kali sehari.
Jika dikalikan selama satu bulan, maka aktivitas yang dimotori organ paru-paru
itu adalah sebanyak 1.296.000 kali.
Nah,
sekarang kalikan selama 12 bulan. Berapa kali manusia bernapas?
Jawabnya
adalah 15.552.000.
Artinya,
sebenarnya kita semua mampu memenuhi tantangan bernapas selama 15.000.000 kali dalam
setahun.
Seperti
itulah jawaban tantangan menulis sebuah novel bagi seorang pemula.
Pak
Isa (panggilan Isa Alamsyah )mengatakannya sebagai One Day One Page. Iya,
satu hari satu halaman. Tidak usah muluk-muluk. Cukup selembar tulisan ukuran
A4 yang harus kita lakukan untuk mewujudkan mimpi dapat menghasilkan sebuah
novel.
Bagaimana
cara mewujudkannya?
Sebelum
menulis satu halaman setiap hari, tentu ada poin-poin penting yang harus
diperhatikan agar target satu novel setahun bisa kita wujudkan. Inilah tips
dari Pak isa:
Ide.
Gagasan
sebuah cerita, paling mudah adalah diambil dari kejadian yang kita alami
sehari-hari.
Asma
Nadia, menulis “Assalamualaikum Beijing”, idenya dia ambil dari pengalaman
ketika sedang naik bis di kota Beijing.
Suatu
hari, ketika Pak Isa dan istrinya, Asma Nadia jalan-jalan ke negeri tembok
(baca: China), banyak penumpang muslim yang menyapa beliau berdua dengan ucapan
salam. Dari situlah, ide itu ditangkap.
Maka,
ambillah ide sekarang juga. Tentang apa saja, terserah kita.
Brainstorming.
Dari
ide cerita yang telah tergambar di pikiran kita, ciptakan ide tambahan yang
mampu menjadi pembeda.
Dijelaskan
lebih lanjut, pembeda yang dimaksud adalah kisah yang tidak mudah ditebak
sebelumnya. Tidak klise.
Titanic
diangkat dari ide klise, yaitu kisah cinta antara Rose, cewek yang kaya raya
dan Jack, seorang cowok miskin. Tetapi, film yang memborong beberapa oscar itu
menjadi tidak klise ketika ada pembeda yaitu kisah cinta antara seorang cowok miskin dan cewek kaya raya di atas kapal pesiar mewah yang karam.
Draft atau Outline.
Tuliskan
segera ide yang sudah kita tambahkan brainstorming. Jangan berpikir tentang
bagus atau tidaknya tulisan itu. Ingat, tahapan ini baru kerangka awal.
Nantinya,
draft atau outline yang telah kita corat-coretkan, tinggal mengeksekusi ke
dalam bentuk tulisan.
Riset.
Jika
kita lemah dalam pemilihan diksi, maka tutupi dengan ide cerita yang cemerlang,
atau dengan data pendukung yang kuat.
Data
yang kuat, akan membuat seorang penulis mampu menciptakan kalimat demi kalimat dengan
informasi yang lebih menarik.
Perhatikan
dua kalimat di bawah ini:
Aku cerai karena menjadi korban
KDRT.
Aku adalah satu dari dua ribu
wanita yang menjadi korban KDRT. Jika boleh mengaku lebih dalam, angka
perceraian pasangan nikah muda di negeri ini sebanyak 40 persen, termasuk aku
yang menjadi kontributornya.
Dua
kalimat di atas memiliki ide yang sama, yaitu cerai dan KDRT. Kalimat pertama
ditulis tanpa ada pendukung data. Sedangkan kalimat kedua ditulis dengan
disertai data yang kuat.
Maka,
lakukanlah riset untuk mengumpulkan data. Kita dapat mendapatkannya dari mana
saja. Bisa dari penelitian, internet, buku, surat kabar, dan sebagainya. Khusus
dari internet, ada tips menarik: jangan
mengambil data dari wikipedia. Ambillah data dari blog.
Kenapa
dari blog?
Karena
catatan di blog biasanya lebih nyata dan detail. Misal: kita sedang menulis
sebuah novel dengan latar peristiwa kota London, maka carilah blog travelling yang
menceritakan ibu kota Inggris itu. Bagaimana sudut-sudut taman di dekat stadion
Stamford Bridge, Highburry, biasanya lebih detail tercantum di catatan
perjalanan sebuah blog, ketimbang kita mencomotnya dari wikkipedia tentang
London.
Komitmen Untuk ber-One Day One Page.
Poin
terakhir yang justru tidak kalah penting adalah dari komitmen kepada diri kita
sendiri. Seberapa serius kita ingin mewujudkan mimpi menelurkan satu novel
dalam setahun?
Menulislah
sekarang juga. Jangan ditunda lagi. Hanya satu halaman satu hari.
Jika
itu konsisten dijalankan, maka dalam setahun ke depan, sebuah novel setebal 365
halaman telah selesai kita tulis. Belum lagi jika setiap harinya mampu dua
halaman, tiga halaman, dan seterusnya. Tentu lebih cepat waktu yang kita
butuhkan.
Iya,
semudah itu cara menulis novel bagi seorang pemula.
(Diolah
dari diskusi dengan Isa Alamsyah, founder Komunitas Bisa Menulis).
Heru Sang Mahadewa
Member
of One Day One Post
Sumber gambar:
@komunitasbisamenulis_surabaya
dakwatuna.com
veronicagabriel.com
literasi.net
mantap..
BalasHapusone step closer..
Mantap mas Heru. Inspiratif ...
BalasHapusSemoga kita bisa segera mencobanya...
Kerrrrrennn.... Mas Her
BalasHapusTerima kasih Mas ulasannya. Penambah semangat nih... Hehehe
BalasHapusJadi pengen segera melahirkan novel~
BalasHapusyang susah tuh dapet ide
BalasHapuskarena kerjaan saya cuma hardolin
(dahar, m*d*l, ulin(main))
dan mainnya pun kebanyakan dirumah
jarang jalan2
tapi banyak khayalan yg gak nyambung
wkwkwk
Terima kasih ilmunya Mas
BalasHapusAll@ ayooo .. kita sama-sama memulai hari ini.
BalasHapusOne Day One Page.
InsyaAllah setahun lagi sebuah Novel tebal telah kita selesaikan.
Keren tulisannya Kang... Inspiratif
BalasHapusMaturnuwun Cak
BalasHapusSulitnya.....
BalasHapusTrimakasih, dapat ilmu baru nich.
BalasHapusWah, benar sekali ini. Setidaknya ada 365 halaman yg kita hasilkan per tahun ya.
BalasHapus