Kamis, 12 Januari 2017

MENYUSURI JEJAK SEJARAH MAJAPAHIT (Part 7)


Surya Majapahit - image google


CANDI (GAPURA) WRINGIN LAWANG


Terletak di dusun Wringin Lawang, desa Jati Pasar, kecamatan Trowulan, kabupaten Mojokerto. Berada di jalur utama jalan raya Surabaya – Mojokerto – Jombang.

Kata Wringin Lawang berasal dari bahasa Jawa. Wringin berarti pohon beringin dan lawang yang artinya pintu atau gerbang. Nama ini diberikan kepada gapura tersebut karena bentuknya yang kokoh seperti pohon beringin.

Merupakan bangunan berbentuk gapura. Ukurannya terbilang cukup besar sehingga tampak berdiri kokoh dan megah. Tingginya menjulang sekitar 16 meter. Terbuat dari batu bata merah, dipercaya sebagai salah satu pintu gerbang memasuki kota raja Majapahit. Masyarakat setempat mempercayai bahwa Candi Wringin Lawang adalah gapura dari rumah kediaman Patih Gajah Mada.

Tidak banyak data yang bisa saya gali dari situs ini.

CANDI BRAHU


Berada di dusun Jambu Mente, desa Bejijong, kecamatan Trowulan, kabupaten Mojokerto. Sekitar dua kilometer masuk ke utara dari jalur utama jalan Surabaya – Mojokerto – Jombang.

Candi ini adalah situs berbetuk candi yang terbesar di Trowulan. Terbuat dari batu bata merah, berukuran sekitar 17,5  x 17 meter. Tingginya menjulang ke angkasa sekitar 27 meter, sehingga dari kejauhan, Candi Brahu sudah terlihat sangat megah.

Masyarakat setempat mempercayai bahwa Candi Brahu merupakan tempat perabuan Prabu Brawijaya. Tetapi berdasarkan penelitian, tidak ditemukan bekas abu jenasah di situs ini.

Berdasarkan data yang ada di Museum Trowulan Majapahit, Candi Brahu berusia lebih tua dari kerajaan Majapahit. Dibangun oleh Mpu Sindok, raja Mataram era Jawa Timur pada sekitar tahun 939 Masehi. Teori ini berdasarkan prasasti Alasantan yang ditemukan tak jauh dari candi tersebut.


SELESAI

Heru Sang Mahadewa
Member of #OneDayOnePost

0 komentar:

Posting Komentar

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *