Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Yang
saya hormati, founder One Day One
Post, Bang Syaiha. Dewan Penasehat yang senantiasa saya kagumi; Bapak Suparto,
Ibu Nur Hidayati, dan Uncle Achmad Ikhtiar. Segenap jajaran pengurus periode I One
Day One Post yang saya banggakan. Serta para penulis hebat dan calon penulis besar
yang tergabung sebagai member One Day One Post mulai angkatan ke-1 hingga
angkatan ke-4, yang selalu memberi saya banyak inspirasi.
Segala
puja dan puji syukur, patut kita lantun-langitkan ke hadirat Allah Subhanahu Wa
Ta’ala, Gusti Ingkang Makarya Jagad, yang telah melimpahkan karunia berupa ide,
gagasan, ketegaran, kekuatan pikiran, serta kemampuan meluangkan waktu, sehingga
pengurus periode I One Day One Post bisa menyelesaikan masa bhakti yang sangat singkat
ini.
Sholawat
dan salam patut pula dihadiahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad S.A.W.
sebagai uswatun hasanah, suri
tauladan terbaik sepanjang zaman. Kegigihan syiar Kangjeng Rasul, sangat perlu
kita contoh sebagai motivasi dalam mewujudkan mimpi menjadi seorang penulis.
Segenap
ODOPer yang saya banggakan. Sebelum mempertanggungjawabkan kepengurusan di
bawah kepemimpinan saya, ijinkan saya sedikit bercerita.
Perjalanan
kepengurusan periode I tidak sesempurna harapan banyak pihak. Ketika terbentuk,
misi kami sebenarnya hanya sederhana; menyelamatkan kapal layar bernama One Day
One Post yang sedang terombang-ambing di tengah samudera raya, pada saat gelombang
besar dan hujan badai sedang mengamuk.
Ketika
itu, sebelum kapal berlayar, Bang Syaiha sebagai nahkoda telah berpamitan untuk
tetap di daratan. Beliau harus menunaikan tugas mulia, tinggal di sebuah pulau
bernama Pesantren Rumah Muda Indonesia. Mau tidak mau, kami hanya mengandalkan
seorang juru mudi yang diambil dari awak kapal. Uncle Achmad Ikhtiar yang punya
bekal kepiawaian, mampu membawa kapal One Day One Post berlayar kembali.
Nahas,
di tengah pelayaran, nahkoda baru kami harus menunaikan tugas mulia pula. Beliau
singgah dan berlabuh di sebuah pulau harapan. Praktis, kapal layar One Day One
Post mengarungi samudera raya tanpa nahkoda.
Hanya
berjarak beberapa mil setelah sang juru mudi yang menjadi panutan itu menepi,
kapal disergap gelombang mahadasyat. Di tengah malam yang gelap gulita, hujan
dan badai menghajar kami. Kapal oleng, bahkan nyaris karam.
Kapal
harus diselamatkan!
Iya,
akhirnya saya berani mengambil resiko ini untuk menyelamatkan kapal. Tunda
perjalanan, lalu turunkan layar, agar kapal tetap bisa bertahan di tengah
samudera raya.
Dua
hari dua malam, kapal terombang-ambing melawan badai dan gelombang. Beberapa
muatan terpaksa harus diturunkan untuk mengurangi beban. Hingga sebuah kerlip
di ujung langit, akhirnya menandai berakhirnya perjuangan kami. Kerlipan yang
kemudian disusul pendar cahaya lainnya. Nun jauh di sebelah selatan, nampak
rasi bintang Pari berkedap-kedip. Kami tidak serta merta percaya, lalu menoleh
ke belahan langit lainnya. Nampak rasi bintang Biduk juga sedang memamerkan keindahan
gugusannya. Pertanda bahwa cuaca telah cerah. Badai dan amuk gelombang telah
berlalu.
Begitulah,
ODOPer sekalian. Waktu dua hari dua malam di atas adalah analogi dari fase
karantina siswa One Day One Post batch 4. Sekaligus menjadi program kerja utama
dari kepengurusan saya.
Selama
dua bulan lebih dua minggu sejak masa pre One Day One Post, kami berbagi ilmu
kepenulisan dengan para member. Baik fiksi maupun non fiksi. Dalam beberapa
pertemuan, pemateri dari luar yang telah memiliki jam terbang tinggi di dunia
literasi, juga kami hadirkan.
Pada
akhirnya, kami berhasil meluluskan 47 member. Angka yang sebenarnya sangat jauh
jika mengacu jumlah pendaftar sebanyak 200 saat open recruitment.
Program
lain di luar ODOP batch 4 yang masih berjalan adalah penulisan Buku
Antologi. Fiksi dan Non Fiksi. Kedua buku yang digarap member batch 1 hingga 3 ini,
sedang dalam tahap editing naskah. Target akhir Desember tahun ini akan
diajukan ke penerbit.
ODOPer,
saya sadar, sebagai nahkoda di kapal One Day One Post, kemampuan untuk membawa
berlayar lebih jauh, sangatlah minim. Saya hanya sanggup untuk membuat kapal ini
selamat dan mampu bertahan di tengah samudera raya.
Sekarang,
cakrawala sudah terbentang begitu indah. Riak gelombang di lautan yang kita
arungi, juga menari-nari dengan gemulai, lembut membelai lambung kapal. Tiba saatnya
One Day One Post memiliki nahkoda baru, yang tampil dengan stamina, spirit, gagasan
dan misi yang baru pula.
Selamat
atas terbentuknya kepengurusan baru. Jajaran pengurus periode II inilah yang saya
harapkan akan mampu membawa One Day One Post semakin maju dan berkembang.
Berlayar menuju pulau harapan.
Tiada
gading yang tak retak. Saya menghaturkan permintaan maaf yang sebesar-besarnya
atas segala kekurangan kepengurusan periode I. Terima kasih atas segala kerja
keras Pengurus, Penanggung Jawab, bimbingan Founder dan Dewan Penasehat.
Dengan
ini, saya menyatakan demisioner dari
posisi Ketua Umum One Day One Post.
Sebagai
penutup, izinkan saya mengutip pitutur----nasehat----pujangga
Jawa, Raden Ngabehi Ronggowarsito, tentang himbauan menulis:
Ujaring panitisastra; Awewarah asung peling; Ing
jaman keneng musibat; Wong ambeg jatmika kontit; Mengkono yen niteni; Pedah apa
amituhu; Pawarta lolawara; Mundhuk angreranta ati; Angurbaya angiket cariteng
kuna.
Terjemahan:
Kata sastrawan;
yang telah memberi peringatan bahwa di jaman yang penuh musibah ini, orang yang
berbudi luhur justru akan ditinggalkan. Begitu pula jika kita cermati, apa
manfaatnya percaya pada berita-berita bohong. Hanya akan membuat sakit hati.
Lebih baik kita menulis yang baik tentang
kisah-kisah lama.
(Serat
Kalatidha – padha IV).
Nyuwun agunging samodra pangaksami.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Salam
bahagia,
(Heru Sang Mahadewa)
Ketum
ODOP Demisioner
Duh analoginya kerennnnnnnn
BalasHapuswaalaikummussalam,,,
BalasHapusKeren, terharu bacanya. Apalagi di bagian perjuangan ODOP yg mampu bertahan sampe skrg.
Terima kasih Kang Heru telah memberikan kami kesmptan bergabung di ODOP Batch4.
Asik baca tulisannya... Mantap lah... Terimakasih ya Cak, atas kerja kerasnya membangun ODOP menjadi sedemikian keren seperti sekarang...
BalasHapusAjiiib....Cak Heru luar biasa
BalasHapusterima kasih.. luar biasa dan salam hormat dr kami semua..
BalasHapus