Selasa, 01 Maret 2016

Belajar Tidak Menjadi Katak Dalam Tempurung



Ada rasa kepuasan tersendiri selama ini ketika sebuah catatan saya di akun sosmed mendapat apresiasi dari teman-teman sejawat. Meski isinya hanya sebuah tulisan ringan dengan tema dan tata bahasa yang tidak punya nilai komersil (bagi penulis beneran) tetapi tak jarang banyak komentar yang berisi sanjungan dan pujian. Maklum kebanyakan teman-teman di akun sosmed saya adalah teman seprofesi buruh yang awam dengan dunia kepenulisan.

Celakanya, saya justru menjadi tidak berkembang dengan situasi ini. Sanjungan dari orang lain membuat lupa diri dan cepat puas. Tidak ada kritik dan saran untuk pembelajaran. Apalagi pujian itu diberikan oleh orang yang memang kurang mengerti betapa tulisan saya selama ini hanyalah amatiran, tidak ada seujung kuku jika dibandingkan karya para maestro pena yang bertebaran di ODOP.

Minimnya pergaulan dengan komunitas penulis juga membuat saya menjadi katak yang terjebak dalam tempurung. Cukup puas dengan hanya bisa mencaplok seekor nyamuk di dalam. Miskin inspirasi dan terbentur pada cangkang tempurung sebagai batas dinding dan cakrawala imajinasi tertinggi.

Penemuan saya terhadap ODOP ( referensi dari sahabat dan teman sekolah / mbak Lisa ) telah membuka sebuah jalan untuk keluar dari tempurung. Untuk melihat dunia kepenulisan yang jauh lebih luas lagi.

Hari pertama tantangan di ODOP kemarin semakin meyakinkan bahwa saya telah menemukan akademi yang tepat. Banyak para Master Pena disini yang akan bisa diserap ilmunya. Inilah tempat menimba kedigdayaan mereka diatas karya.

Dan, bergabung di ODOP ini adalah moment bagi saya untuk belajar tidak menjadi katak dalam tempurung.

#alasan_saya_gabung_odop
#ODOP
#tantangan_minggu_pertama

15 komentar:

  1. Sama Mas Heru, saya juga masih belajar.. ^___^ Tetap Semangat Menulis ya Mas Heru.. (padahal tulisan-tulisan Mas Heru sudah sangat baik dan keren banget menurut saya) Salam kenal dan Semoga sukses terus ya Mas.. aamiin..

    http://www.tetydisini.blogspot.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. salam kenal juga mbak Tety, terima kasih suportnya

      Hapus
  2. Tulisannya memang sudah bagus, Mas Heru. Asal diasah lagi dan berlatih terus menerus pasti menjadi semakin menarik..

    BalasHapus
  3. bener juga nih, bersama ODOP tuh bagai katak keluar dari tempurung :)

    BalasHapus
  4. betul kak, justru jadi minder juga bersama para maestro tulis di ODOP :)

    BalasHapus
  5. semangat mas Heru... kita sama-sama belajar mas. semoga penghuni odop abtch 2 istiqamah nulis hingga akhir hehe aamiin

    BalasHapus
  6. Sudah baguuusss,,ganbate yuuukkk ngODOP,,heheheh

    BalasHapus
  7. Sama mas, aku juga bagai kaum minoritas ditempatku. Oleh karena cari teman2 sesama suka menulis sehingga kita seperti menemukan dunia baru yg menakjubkan. Meski hnya via sosmed komunikasinya.

    BalasHapus
  8. Sama mas, aku juga bagai kaum minoritas ditempatku. Oleh karena cari teman2 sesama suka menulis sehingga kita seperti menemukan dunia baru yg menakjubkan. Meski hnya via sosmed komunikasinya.

    BalasHapus

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *