Selasa, 08 Maret 2016

KENANGAN U19 di PIALA GUBERNUR KALTIM




Dua hari lalu, saya melihat sebuah tayangan pertandingan sepak bola bertajuk Piala Gubernur Kaltim melalui televisi. Tidak ada yang istimewa dari turnamen ini. Selain gaungnya masih kalah dengan turnamen-turnamen sebelumnya, yaitu Piala Presiden dan Piala Jendral Sudirman, ajang ini juga jauh dari harapan saya agar ada solusi atas konflik berkepanjangan Menpora – PSSI.

Namun ada hal menarik yang saya cermati dari tayangan di Trans7 itu. Perihal beberapa pemain yang tiga tahun silam sempat membanggakan saya sebagai arek Suroboyo. Dua tim yang bertanding malam itu adalah tuan rumah Persiba Balikpapan versus Surabaya United.

Kebetulan di tim Surabaya United ada empat mantan punggawa timnas U19 yaitu Ilham Udin Armayn, Putu Gede Juni Antara, Zulfiandi dan Syahrul Kurniawan. Mereka inilah yang menjadi bagian dari sejarah kembalinya gelar juara bagi Indonesia. Tiga tahun silam mereka yang menggetarkan dan memerahkan kota Sidoarjo.

Melihat penampilan mereka lagi, setelah beberapa jam sebelumnya saya juga menonton aksi Septian David Maulana (eks punggawa timas U19 juga) di tim Mitra Kukar, membuat pikiran berkelana ke memori indah saat U19 menjadi juara AFF Cup di kota saya.

*************

Ketika itu hari minggu. Sejak lepas Subuh hingga tengah malam seluruh aktivitas saya habiskan untuk mendukung timnas yang bertanding di partai final AFF Cup melawan Vietnam. Mulai dari berjam-jam antri untuk mendapatkan tiket meskipun akhirnya saya menyerah pada calo dan memutuskan membeli tiket ekonomi seharga 60 ribu rupiah (yang seharusnya hanya 30 ribu rupiah).

Dilanjutkan dengan kegeraman kami kepada Panpel yang tidak juga membukakan pintu gerbang ekonomi saat pertandingan kick off pertama antara Laos – Timor Leste sudah dimulai (perebutan juara ketiga, sebelum pertandingan final Indonesia – Vietnam). Padahal ribuan pembeli tiket sudah berdesak himpitan di depan gerbang pintu. Belum lagi arogansi ulah seorang Panpel dengan uniform safari hitam, potongan rambut cepak dan bertubuh gempal yang membentak-bentak massa membuat kami semakin terprovokasi dengan situasi itu. Padahal tiket sudah di tangan kami semua.

Di dalam stadion, selama 2 x 45 menit hingga extra time tak henti-hentinya kami bersorak, berteriak dan menyanyi memberikan semangat kepada para pemain Merah Putih.

Dan detik-detik menegangkan adalah ketika kami di hadapkan pada suguhan pacuan adrenalin. Bukan hanya jantung kami yang dibuat sport, tapi seumur hidup baru kali ini saya merasa sekujur kaki dan lutut gemetaran begitu hebat. Ribuan penonton di sebelah saya bahkan sudah tidak sanggup memandang ke arah lapangan. Mereka memilih membalikkan badan dan terdengar suara Sholawat hingga Takbir dari bibir mereka. Bulu kudu saya semakin merinding dibuatnya.

Puncaknya adalah ketika penendang terakhir Vietnam Pam Duc Huy gagal melakukan eksekusi penalti. Aliran darah saya serasa berhenti. Meski kita masih menyisakan satu penendang penentu (Ilham Udin A) tetapi seluruh stadion sudah diselimuti aura juara. Kembang api dari seorang provokator sudah disebarkan kemana-mana untuk dinyalakan bersama-sama saat Ilham berhasil memastikan gelar juara nanti.

Dan Gol! Sontak kalimat Takbir membahana di seluruh stadion Gelora Delta, disusul jeritan dan tangisan histeris dari kami, puluhan ribu pendukung timnas merah putih. Saya seperti terbang tidak menginjakkan kaki di tribun. Sahabat saya Pak Christ sampai menangis histeris, begitu juga ribuan suporter di sekeliling saya.

Perjuangan dari pagi hingga tengah malam terbayar tuntas dengan hasil akhir kembalinya gelar juara bagi timnas Garuda. Penantian selama 22 tahun untuk mengakhiri Kutukan Partai Final terbayar sudah malam itu.

#ODOP
#posting_hari_ketujuh
#jelang_semifinal_piala_gubernurkaltim


Catatan :

1. Enam tim (Pusamania Borneo, Sriwijaya FC, Surabaya United, Madura United, PersibaBalikpapan, Arema Cronous) memastikan lolos ke semifinal piala Gubernur Kaltim 2016 setelah melewati babak kualifikasi grup.
2.  Enam tim tersebut akan dibagi dalam dua pool, tiga tim akan saling berhadapan dengan system trofeo (bertanding dua babak dengan lawan berbeda).
3.   Pool A (Pusamania Borneo, Sriwijaya FC, Surabaya United) akan bertanding rabu tanggal 9 Maret 2016. Pool B (Madura United, Persiba Balikpapan, Arema Cronous) bertanding kamis, 10 Maret 2016. Tim yang mengumpulkan poin tertinggi akan maju ke babak final 13 Maret 2016.

8 komentar:

  1. Balasan
    1. hehe ... aku juga masih merinding jika mengingat memori itu

      Hapus
  2. nonton d tv aja segitu serunya apalagi nonton langsung,,, pastinya sangat ter-baper. seruuuuu sekali pastinya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. bukan cuma seru, faktanya ribuan suporter bertampang sangar dan seram bisa juga mengucapkan Sholawat & Takbir ketika itu mbak ... luar biasa Indonesia!

      Hapus
  3. Membaca ini seperti menggugah rasa nasionalisme sy.
    Duh jd rindu tanah air 😭

    BalasHapus
  4. Membaca ini seperti menggugah rasa nasionalisme sy.
    Duh jd rindu tanah air 😭

    BalasHapus

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *