thecockpit.org.uk |
Minggu
ini, tepatnya 15 Mei 2017, seorang penulis muda, salah satu member di komunitas gerakan menulis setiap hari, One Day One Post, genap berusia dua puluh tujuh tahun. Wanita ini adalah pemilik wêton Selasa Pon dan wuku Marakeh. Sabrina Anggraeni Lasama namanya.
Sahabat
sekalian ingin mengetahui seperti apa watak dan kepribadian Sabrina?
Berikut adalah ulasan saya, berdasarkan mitologi Jawa.
Watak wêton selasa pon dalam mitologi Jawa.
Wêton adalah penggabungan antara hari dan pasaran dalam penanggalan Jawa. Ada lima hari dalam siklus perputaran pasaran.
Sabrina lahir pada 15 Mei 1990, jika dirunut ke belakang, waktu itu bertepatan dengan hari anggara palguna atau selasa pon dalam kalender Jawa.
Seseorang yang lahir pada hari selasa pon, pada umumnya cenderung menyukai kemewahan. Meski tidak selalu bergaya hidup boros, namun wêton ini memiliki keinginan yang kuat untuk menjadikan dirinya berada pada level strata sosial menengah ke atas.
Golongan wêton ini adalah tipikal orang yang setia kepada pasangan, ramah, murah hati kepada teman, keluarga dan masyarakat sekitar dimana dia tinggal.
Pencemburu adalah tabiat yang melekat pada wêton selasa pon. Dan, yang paling menonjol dari karakter mereka adalah kuat dan teguh dalam pendirian.
Tabiat wuku Marakeh dalam mitologi Jawa.
Wuku adalah perhitungan hari Jawa, dimana satu hari wuku sama dengan tujuh hari Masehi atau satu minggu. Ada tiga puluh wuku, sehingga memerlukan 210 hari Masehi untuk menyelesaikan siklus 30 wuku.
Hari di mana Sabrina lahir, dalam perhitungan kalender Jawa kuno, ikut dalam wuku marakeh.
Seseorang yang termasuk dalam wuku ini, disimbolkan dengan Dewa Bumi, Bathara Surenggana.
Wuku marakeh, memiliki aura positiv yaitu senantiasa menjadi pusat perhatian ketika menghadiri suatu pertemuan. Daya ingatnya kuat, sehingga umumnya dia adalah manusia cerdas dan cepat meraih kesuksesan di usia muda.
Karakter negativ wuku marakeh disimbolkan dengan gêdhong disunggi----gedung diangkat----yang artinya suka pamer.
Pantangan yang harus dihindari adalah berganti pasangan, pindah-pindah pekerjaan dan mencari usaha sampingan.
Filosofi Angka Dua Tujuh Dalam Mitologi
Jawa.
Dua puluh tujuh, angka yang menunjukkan usia Sabrina tahun ini, jika ditulis merupakan gabungan angka 2 dan 7.
Dua, dalam bahasa Jawa disebut Loro. Terdiri dari dua suku kata, la dan ra yang merupakan kependekan dari kalimat Lakokno Ragamu. Artinya gerakkan ragamu. Belajar dan bekerjalah, jangan hanya diam. Agar engkau memperoleh ilmu, sebagai bekal hidup di dunia dan akherat.
Tujuh, dalam bahasa Jawa disebut Pitu. Kata pitu ini adalah kependekan dari nampa pituduh dan nampa pitulungan. Artinya mendapat petunjuk dari pertolongan. Jika jiwa kita sedang goncang, butuh pegangan agar mampu mengarungi bahtera cobaan kehidupan, maka memohonlah kepada Sang Pencipta. Niscaya, DIA akan memberi petunjuk dan pertolongan.
Dua puluh tujuh, dalam perhitungan angka Jawa dinamakan pitulikur. Masuk dalam kelompok likur yang merupakan kependekan dari lingguh kursi. Artinya duduk di kursi. Pada usia 27 tahun inilah, Sabrina sudah seharusnya memperoleh kursi atau kedudukan. Bisa didefinisikan bahwa dia telah memperoleh sebuah pekerjaan tetap.
Iya, begitulah watak, tabiat dari wêton selasa pon, wuku marakeh dan filosovi dua puluh tujuh berdasarkan mitologi orang-orang Jawa.
Believe it or not?
Betapa fakirnya ilmu dan pengetahuan kita.
Heru Sang Mahadewa
Member of #OneDayOnePost
Wah...cak Heru keren nih Ulasannya
BalasHapusaish .... asal nulis aja saya mbk Rik.
Hapuskeren kk
BalasHapusTulisan ngAsal aja ini mbk .. hhhhh
HapusWah,, Mas Heru...kerenn!!!
BalasHapusTapi, saya baru saja sedang berpikir untuk berpindah pekerjaan. Hahahha