Selasa, 22 Agustus 2017

PENUTURAN ULANG SERAT CENTHINI JILID I (17)



ilustrasi gambar: Yayasan Wacana


PUPUH X

MEGATRUH 1
Seluruh pasukan menghaturkan sembah, perintah paduka Pekik, didukung sepenuhnya, (lalu) memohon agar dapat tunduk baik-baik, (semoga) jangan sampai (terjadi) perang.

MEGATRUH 2
Jika Sunan Giri Prapen tidak setuju, tunduk dengan cara baik-baik, tidak bisa diajak kerjasama yang cantik, tulus (bersedia) menghadap raja, maka dia kukuh ingin (mendapatkan) susah.

MEGATRUH 3
Para prajurit telah selesai mempersiapkan, menggempur keraton Giri, memboyong sang Sunan, jika tidak bisa menyelesaikannya, perang pupuh akan ditempuh.

MEGATRUH 4
Tetapi sebenarnya aku mendengar kabar, bahwa nantinya Kangjeng Sunan Giri Prapen, longgar pengawalannya, (hanya) seperempat kekuatannya dibandingkan, Kalifah Raja Mataram.

MEGATRUH 5
Dia memiliki murid dari negeri China, konon masih keturunan raja, makanya diambil sebagai anak angkat, sudah mendapatkan kasih sayang, sungguh dialah raja Endrasena.

MEGATRUH 6
Membara tekad para pemberani (untuk) melakukan perang pupuh, dua ratus pasukannya, yang memiliki kemampuan kuat dalam perang pupuh, itulah yang akan menindak tegas, jika (Giri) berkeinginan membangkang kepada raja.

MEGATRUH 7
Iya begitulah datang membujuk agar mau, istidraj iblis yang kafir, mengusik hati yang (sebenarnya) baik, agar percaya kepada iblis, setan senantiasa mengajak berperang.

MEGATRUH 8
Meski (Giri) mendatangkan lagi bantuan dari raja pelangi, para prajurit tidak gentar, Pangeran Pekik berkata pelan namun pasti, semua ucapanku, camkan baik-baik.

MEGATRUH 9
Jelasnya nanti setelah aku menemui, beliau dan putra Giri, batal atau jadinya perang pupuh, setelah aku mengetahui, apa sebenarnya yang ada di sana.

MEGATRUH 10
Kembalilah dan selalu siap untuk perang pupuh, para prajuritku, seandainya jadi perang pupuh, gusti kalian bersedia mengerahkan, prajurit dari orang-orang Surabaya.

..................

BERSAMBUNG

-o0o-

Bagian sebelumnya, baca [ DI SINI ]
Bagian selanjutnya, baca [ DI SINI ]

Judul asli:
Suluk Tambangraras

Pengarang:
KGPAA Amengkunegara III (Sunan Pakubuwana V)
Raden Ngabehi Yasadipura II (Ranggawarsita I)
Raden Ngabehi Sastradipura (Ahmad Ilham)
Raden Ngabehi Ranggasutrasna

Dituturkan ulang oleh:
Heru Sang Mahadewa
(Member Of One Day One Post)

0 komentar:

Posting Komentar

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *