Rabu, 06 September 2017

DELAPAN OCEHAN KOCAK PRESENTER SEPAKBOLA VALENTINO SIMANJUNTAK





Berikan aku seratus orang tua, akan kucabut gunung Semeru dari akarnya. Berikan aku sepuluh pemuda, niscaya akan kuguncang dunia!

Kutipan pidato Bung Karno yang diucapkan lelaki kelahiran 35 tahun silam itu menggema di seluruh penjuru tanah air, ketika tendangan striker Indonesia, Megi "Messi" Vikri, menjebol gawang Myanmar pada injury time. Indonesia menang dengan skor 2-1.

Namanya mulai menjadi buah bibir semenjak menjadi presenter pertandingan final kejuaran sepakbola antar negara ASEAN yang bertajuk AFF CUP U19 tahun 2013. Ketika itu, untuk kali pertama dalam kurun waktu 22 tahun, tim nasional Indonesia berhasil merebut gelar juara. Garuda Muda Asia (julukan tim nasional U19) menjadi nomor satu setelah mengalahkan Vietnam di stadion Gelora Delta, Sidoarjo.

Sejak itulah, setiap membawakan siaran pertandingan sepakbola, Valentino Simanjuntak senantiasa mengucap kalimat-kalimat baru yang mencengangkan, sekaligus membuat terpingkal-pingkal pemirsa televisi di saat suasana tegang oleh aksi para pemain tim nasional Indonesia.

Apa saja kalimat itu?

Inilah delapan ocehan mencengangkan, sekaligus yang kocak dari Valentino Simanjuntak:

1. Ya Ampun.
Ketika sebuah peluang tercipta di depan gawang dan hampir bisa dipastikan 99.9% akan berbuah gol, tetapi si pemain tidak mampu menceploskannya, maka presenter kocak ini akan meneriakkan kalimat Ya Ampuuunnn!

Tentu, ini akan mengocok perut para pemirsa.

2. Tendangan Long Distance Relationship.
Dalam pertandingan sepakbola, ketika seorang pemain melakukan tendangan dari luar kotak penalti, lazim disebut canon ball. Jika berbuah gol, maka tendangan ini bisa dikategorikan sebagai gol indah.

Berbeda dengan kebanyakan presenter sepakbola pada umumnya, Valentino Simanjuntak justru mengucapkan sebagai tendangan LDR (Long Distance Relationship).

Kalimat yang mengutip sebuah istilah dalam percintaan itu, juga tak kalah membuat pemirsa terpingkal-pingkal.

3. Dipeluk Mesra.
Penjaga gawang atau goal keeper adalah pemain yang menjadi palang pintu terakhir  sebuah kesebelasan. Ketika sebuah tendangan dari lawan berhasil dimentahkannya, biasanya goal keeper akan melindunginya dengan memegang seerat mungkin.

Nah, untuk mendeskripsikan adegan itu, Valentino Simanjuntak mengucapkan dengan kalimat “Dipeluk Mesra”.

Lagi-lagi, ucapan presenter berdarah Batak itu membuat pemirsa tertawa terbahak-bahak.

4. Umpan Tega.
Barisan gelandang sebuah kesebelasan yang terdiri dari playmaker, breaker dan wing back, memiliki tugas untuk menyuplai bola-bola matang kepada striker di depan gawang lawan. Dari umpan merekalah, diharapkan bisa tercipta sebuah gol.

Namun, tidak jarang tendangan para gelandang itu tidak akurat. Banyak yang meleset dan jauh dari posisi striker. Tak ayal, pemain yang menjadi target man akan bersusah payah hingga jatuh bangun untuk menjangkau bola umpan.

Valentino Simanjuntak menyebutnya sebagai sebuah Umpan Tega.

Kalimat yang juga menjiplak istilah percintaan itu, akan membuat pemirsa tak mampu menahan ketawa.

5. Merusak Keharmonisan Rumah Tangga.
Serangan yang datang bertubi-tubi dari lawan, tentu membuat barisan pertahanan sebuah tim akan bekerja keras. Jika tidak solid, mereka akan pontang-panting dan panik menahan gempuran itu.

Serangan bergelombang yang mampu memporak-porandakan lawan itu diucapkan Valentino Simanjuntak sebagai serangan yang Merusak Keharmonisan Rumah Tangga pertahanan lawan.

Untuk istilah ini, Valentino Simanjuntak mengutipnya dari situasi sebuah hubungan suami istri. Namun, tetap tak kalah kocak dari istilah percintaan sebelumnya.

6. Baik-Baik Saja.
Menahan gempuran lawan, seperti poin lima di atas, barisan pertahanan sebuah tim dituntut untuk tenang dan kompak. Kesolidan mereka akan menjadi jaminan keamanan gawang dari kebobolan.

Jika berhasil meredam serangan lawan itulah, Valentino Simanjuntak mengucapkan dengan kalimat “Hubungan mereka (barisan pertahanan) masih baik-baik saja.”

Lagi-lagi, kalimat itu adalah kutipan dari istilah hubungan percintaan.

7. Jebret.
Berbanding terbalik dengan istilah ke enam, ucapan Valentino Simanjuntak ketika terjadi sebuah gol adalah berteriak keras sambil menyebut kata “Jebret ... Jebret ... Jebret!”

Istilah ini juga mulai populer ketika kali pertama diucapkan Valentino Simanjuntak di kejuaraan AFF Cup U19 tahun 2013 lalu.

8. Pidato Bung Karno.
Seluruh pemirsa televisi yang menyaksikan partai final antara Indonesia melawan Vietnam tentunya ikut merinding, ketika Garuda Asia memastikan kembalinya gelar juara bagi Indonesia, setelah berpuasa selama 22 tahun.

Seperti yang saya ulas di awal tulisan ini, kutipan pidato Bung Karno begitu heroik diteriakkan Valentino Siamnjuntak. Bahkan, presenter nyentrik itu sambil menjerit ketika mengucapkan kalimat “Berikan aku seratus orang tua, akan kucabut gunung Semeru dari akarnya. Berikan aku sepuluh pemuda, niscaya akan kuguncang dunia!”

Istilah-istilah heroik sejenis juga sering diucapkan Valentino Simanjuntak setiap membawakan siaran langsung pertandingan tim nasional. “Ayo Garuda Nusantara, Indonesia tumpah darahku, seluruh rakyat dari Sabang sampai Merauke mendukungmu!” adalah salah ucapan heroik lainnya.

Valentino Simanjuntak - https://akcdn.detik.net.id

Itulah delapan ucapan dari presenter sepakbola terkocak, namun sungguh mencengangkan dan terkadang membakar rasa nasionalisme para pecinta sepakbola tanah air.

Jebret ... Salam Merah Putih!

(Heru Sang Mahadewa)
Member of One Day One Post

2 komentar:

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *