Masjid Muhammad Ceng Ho di kota Pandaan - dok. pribadi |
Lepas
dari taman rekreasi Selecta di kota wisata Batu, Malang, perjalanan kami
lanjutkan kembali ke arah Sidoarjo. Tempat yang kami tuju selanjutnya adalah
wisata religi Masjid Muhammad Ceng Ho.
Membutuhkan
waktu sekitar dua jam dari Selecta, akhirnya rombongan sampai di masjid unik
yang berada di kota Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur.
Kami
pun memberikan kesempatan kepada peserta family
gathering untuk beristirahat di sana, sembari menunggu waktu adzan Maghrib.
Masjid Muhammad Ceng Ho Pandaan.
Merupakan
salah satu diantara beberapa masjid di Indonesia dengan desain arsitektur khas
Tionghoa. Masjid serupa sebelumnya dibangun juga di Surabaya.
Berada
di jalan raya Pandaan – Surabaya. Dari halaman depan, sekilas bangunan Masjid Muhammad
Ceng Ho mirip sebuah kelenteng/vihara, tempat peribadatan umat Tri Dharma/Kong
Hucu/Buddha.
Berbagai
lampion khas Tingkok menghiasi sekeliling Masjid yang didominasi cat warna
merah. Tak mengherankan, jika Masjid Muhammad Ceng Ho sekarang menjadi simbol
kerukunan dan toleransi antar etnis dan umat beragama di kota Pandaan, Pasuruan.
Masjid
Muhammad Ceng Ho Pandaan mulai dibangun pada tahun 2004. Ketika itu, peletakan
batu pertama dilakukan oleh almarhum Presiden RI ke-4 Gus Dur (K.H. Abdurrahman
Wahid). Cucu Hadratus Syaikh K.H. Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama.
Gus
Dur, selain dikenal sebagai ulama besar, juga sangat lekat dengan pergerakan
toleransi dan kebhinnekaan. Sebutan Bapak Pluralisme pun disematkan kepada pria
bertopi miring itu.
Pembangunan
Masjid Muhammad Ceng Ho selesai pada tahun 2008. Sejak itu, selain difungsikan
sebagai tempat ibadah, masjid ini menjadi salah satu tujuan favorit wisata
religi. Selain keunikan arsitekturnya, adanya pasar wisata Ceng Ho sebagai
pusat oleh-oleh jajanan khas Jawa Timur juga menjadi daya pikat bagi wisatawan.
Pasar wisata di samping Masjid Muhammad Ceng Ho - dok. pibadi |
Tal
ayal, kini Masjid Muhammad Ceng Ho Pandaan menjadi ikon kebanggan kota
Pasuruan, Jawa Timur.
Tentang Laksamana Ceng Ho.
Berdasarkan
prasasti yang ada di Masjid, Ceng Ho adalah seorang panglima perang dari armada
laut Dinasti Ming pada masa pemerintahan Kaisar Yangle.
Laksmana
Ceng Ho dikenal juga sebagai Zeng He, nama aslinya adalah Ma Sanbao, dikenal
orang-orang Jawa dengan sebutan Sam Po Bo/Sam Po Kong. Dia berasal dari daerah
Xinjiang, China. Merupakan seorang muslim taat yang sudah menunaikan ibadah
Haji. Nama Islamnya adalah Haji Mahmud Sams.
Pada
abad 14, Kaisar Yangle memerintahkan Laksamana Ceng Ho untuk berlayar
mengarungi tujuh samudera. Misi mereka adalah mengkampanyekan misi perdamaian
dunia di setiap negara yang disinggahi.
Pelayaran
samudera oleh tokoh muslim ini sudah jauh lebih awal dilakukan sebelum ekpedisi
pelayar-pelayar Eropa seperti Bartholomeus Diaz, Cristhoporus Colombus, Ferdinand
Magellan,dll.
Di
Samudera Barat (sebutan untuk perairan Indonesia), tempat-tempat yang
disinggahi Laksamana Ceng Ho diantaranya Samudera Pasai Aceh, Cirebon, Semarang
dan Surabaya.
Seorang
awaknya, Wang Jihong konon menderita sakit keras dalam pelayaran itu. Dia pun
diturunkan di Simongan (Semarang, Jawa Tengah sekarang) untuk proses
penyembuhan disana.
Wang
Jihong kemudian menetap di Simongan. Dialah yang konon mendirikan sebuah tempat
peribatan yang kini dikenal sebagai Kelenteng Sam Po Kong di kota Semarang,
Jawa Tengah.
Ketika
berlabuh di Surabaya, laksamana Ceng Ho sempat mengunjungi Majapahit yang
ketika itu dipimpin raja Wikrawardhana.
Laksmana
Ceng Ho yang membawa armada laut sebanyak 27.000 tentara juga memegang peranan
penting dalam runtuhnya Majapahit, sekaligus ditandai dengan berdirinya
kesultanan Islam Demak.
-o0o-
Setelah
dua jam singgah di tempat wisata religi Masjid Ceng Ho Pandaan, rombongan
kembali kami bebaskan untuk berbelanja di pasar Ceng Ho.
Berbagai
oleh-oleh khas Jawa Timur ada disana. Belanja di Selecta beberapa jam
sebelumnya terasa belum lengkap sebelum berburu lagi di pasar wisata Ceng Ho.
Rombongan pun kembali ke bus kami dengan setumpuk bawaan.
Setengah
jam dari Pandaan, tepatnya pukul 19.00 Wib, kami sampai lagi di halaman P.T.
Siantar Top Tbk. Grup. Perjalanan melelahkan sehari penuh terasa terbayar lunas
dengan senyum bahagia dari wajah-wajah peserta dan keluarga mereka.
Semoga
family gathering ini membawa manfaat
bagi karyawan, serikat pekerja, juga manajemen perusahaan.
Salam
bahagia.
TAMAT
Heru Sang Mahadewa
Member
of #OneDayOnePost
0 komentar:
Posting Komentar