Masih dalam nuansa bulan kepahlawanan dan serangkaian
peringatan Hari Pahlawan, sabtu 12 November 2016 diselenggerakan lomba gerak
jalan perjuangan Mojokerto – Surabaya (Mojosuro).
Acara yang menjadi agenda tahunan Dinas Pemuda dan
Olahraga Provinsi Jawa Timur itu dibuka oleh Gubernur Jatim Sukarwo. Turut
hadir Kepala Staf Armada RI Kawasan Timur (Kasarmatim) Laksmana Pertama TNI
I.N.G. Ariawan mewakili Pangarmatim Laksamana Muda TNI Darwanto, Komandan Korem
082/CPYJ Kolonel Kav. Gathut Setyo Utomo, Wali Kota Mojokerto KH. Mas’ud Yunus
serta Bupati Mojokerto Mustofa Kamal Pasa.
Sekitar 10.675 peserta yang terdiri dari perorangan sebanyak 2.350
orang, beregu umum 578 regu, TNI/POLRI 21 regu dan beregu pelajar 40 regu (masing-masing
regu 12 orang) ikut menyemarakkan gerak jalan itu.
Acara dimulai dengan pembacaan Laporan Ketua Panitia oleh
Supratomo, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Timur. Kemudian
dilanjutkan dengan pidato Gubernur Jatim Sukarwo.
“Jaga kedisiplinan selama perjalanan, baik terhadap
perserta lain maupun para penonton di sepanjang jalan karena tujuan dari gerak
jalan ini akan untuk mengenang jasa para pahlawan bangsa, serta memberdayakan
olahraga Gerak Jalan di Masyarakat,” tutur Pakde Karwo, sapaan akrab Gubernur Jatim
dalam pidato sambutannya. Mengingat dalam beberapa event yang sama, sempat
terjadi keributan yang melibatkan peserta maupun penonton.
Jarak yang ditempuh peserta gerak jalan adalah sejauh +
56 km dengan start dari kabupaten Mojokerto dan finish di kota Surabaya.
Peserta dilepas dari Lapangan Surodinawan Mojokerto yang
menjadi titik pemberangkatan, kemudian berturut-turut mengambil rute Jl. Brawijaya, Jl.
Bhayangkara, Jl. Gajahmada, Desa Mlirip Depan Ajinomoto, Jalan Raya Mojokerto
Surabaya, lalu berhenti di Pos 1 (Pasar Krian, Sidoarjo).
Etape kedua dilanjutkan melalui Jl. Raya Trosobo, Jl.
Raya Kletek, lalu beristirahat di kecamatan Taman (Sepanjang, Sidoarjo), yang
menjadi Pos 2.
Etape terakhir mengambil rute Karang Pilang, Jl. Gunung
Sari (Yani Golf), Terminal Joyoboyo, Kebun Binatang Surabaya, Jl.Diponegoro, Jl.
Pasar Kembang, Jl. Kedung Doro, Jl. Blauran, Jl. Bubutan, Jl. Pahlawan, Jl.
Kebun Rojo, dan berakhir di halaman Tugu Pahlawan Surabaya yang menjadi finish.
Keunikan dari kegiatan gerak jalan perjuangan Mojosuro tahun
2016 ini adalah didahului dengan festival sepeda juang. Melibatkan sekitar 6000
peserta dari berbagai kelompok sepeda onthel. Mereka bukan hanya berasal dari
Jawa Timur, tetapi juga dari kota-kota lain se-Indonesia.
Puluhan ribu peserta gerak jalan dan festival sepeda juang sangat antusias mengikuti acara itu. Mereka menggunakan berbagai kostum unik
mulai pakaian ala pejuang, kelompok suporter sepakbola, kaos warna-warni, baju
tradisional, hingga berdandan ala pesta hellowen.
Selain kekompakan, ketepatan waktu dan kreativitas (aksi
teatrikal, dll.), kostum memang menjadi salah satu factor yang dinilai juri.
Mereka pun berlomba-lomba menunjukkan keunikan yang terkadang terkesan konyol
demi memperebutkan total hadiah sebanyak Rp. 118 juta.
Jika sahabat sekalian berkunjung ke kota Mojokerto atau Surabaya pada bulan-bulan November, tak ada salahnya jika menyempatkan melihat agenda rutin ini.
Jika sahabat sekalian berkunjung ke kota Mojokerto atau Surabaya pada bulan-bulan November, tak ada salahnya jika menyempatkan melihat agenda rutin ini.
(
Heru Sang Mahadewa)
Member Of #OneDayOnePost
Catatan pulang ke kampung halaman, terjebak macet di
Mojokerto.
Sumber foto:
google
Wow .pasti rame bangetttt
BalasHapusIyo neng, mesti sering ndelok yo biyen sampean?
Hapushehehe
Keren nih jatim... Pasti seruu..
BalasHapusBegitulah mbk Ci
HapusOra melu to her, wingi..
BalasHapussenenge nek iso melu...
BalasHapus