Selasa, 11 Juli 2017

THAILAND U 15 vs INDONESIA U 15 - WIN OR NEVER


photo: sindonews



Hasil imbang melawan Myanmar di partai pembukaan Piala AFF U 15 yang digelar hari minggu, 9 Juli 2017 di Chonburry, Thailand, sedikit menghambat laju Garuda Asia (julukan tim nasional Indonesia junior).

Meremehkan lawan karena pada pertemuan terakhir melawan Myanmar berhasil menang dengan skor telak 4 – 1, membuat anak asuk Fachri Husaini dipaksa ketar-ketir setelah tertinggal 1 – 2 hingga injury time. Beruntung, pada detik-detik akhir pertandingan, Garuda Asia berhasil menyarangkan satu gol sehingga selamat dari kekalahan.

Sementara, di lapangan yang lain, The War Elephant (julukan tim nasional Thailand) di luar dugaan mampu menghempaskan The Socceros (julukan tim nasional Australia) dengan kemenangan tipis 2 – 1.

Melihat hasil tersebut, peta persaingan di penyisihan grup A semakin ketat. Sesuai prediksi banyak kalangan pemerhati sepakbola, grup neraka yang dihuni Indonesia, tuan rumah Thailand, Australia, Myanmar, Singapura dan Laos akan menyuguhkan partai-partai hidup mati hingga pertandingan terakhir. Sedikit lengah dengan hasil seri, atau bahkan kalah, akan mempersulit langkah menuju babak semifinal. Semua kontestan di grup A nyaris memiliki peluang yang sama.

Tidak adanya dominasi kekuatan di sektor junior tim nasional sepakbola mana pun di dunia ini, sedikit banyak menjadi motivasi bagi Garuda Asia petang ini (pukul 18.00 WIB) untuk menandingi The War Elephant.

Sepakbola Thailand selalu menjadi kekuatan yang menakutkan bagi Indonesia. Terakhir, di partai grand final AFF Cup 2017, tim nasional senior kita juga kembali dihempaskan negeri gajah putih untuk kesekian kalinya. Betapa sulitnya mengalahkan tim nasional sepakbola bernama Thailand.

Tetapi, jangan lupa bahwa di atas langit masih ada langit. Tidak selamanya Indonesia selalu kalah dari Thailand. Pada medio 2013, ketika Garuda Muda besutan Indra Safrie menjuarai AFF Cup U 19 di Sidoarjo, Jawa Timur, kita pernah membantai mereka dengan skor telak 3 – 1.

Tidak ada yang tidak bisa dikalahkan di dunia ini. Sekecil apapun peluang, Garuda Asia harus berani memanfaatkan. Jangan mengulang lagi kesalahan di partai pembukaan melawan Myanmar. Saatnya Indonesia menunjukkan bahwa mereka memang pantas menjadi generasi harapan bagi pecinta sepakbola tanah air. Tidak ada kata selain menang. Draw pun Haram hukumnya.

Rendi Juliansyah yang tampil di bawah form terbaiknya ketika melawan Myanmar, harus bisa tampil lepas dan menemukan ketajamannya. Ingat, ketika menenggelamkan China Taipe dengan skor 11 - 0 dalam turnamen Tien Phong Plastic di Vietnam bulan lalu, pemain bertubuh ceking itu berhasil mencetak 6 gol. 

Rendi Julainsyah (nomor punggung 9), striker tim nasional Indonesia U 15/16

Garuda Asia harus berani tampil keluar, tidak demam panggung seperti pada pertandingan pembukaan kemarin. Anak-anak muda hebat itu punya modal skill. Kualitas mereka setara dengan Thailand, bahkan ada yang melebihi.

Iya, menang atas Thailand petang ini, atau kita tidak akan pernah bisa menandingi mereka. Selamanya!

Bravo Garuda Asia!

(Heru Sang Mahadewa)
Member of One Day One Post

0 komentar:

Posting Komentar

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *