ilustrasi gambar: Yayasan Wacana |
POCUNG 13
Setelah lama menghadap Sang Prabu, telah disampaikankan
semua, pesan Kanjeng Sunan Giri Prapen, tidak lama kemudian Sri Raja Mataram.
POCUNG 14
Berangkat mendatangi wilayah-wilayang Brang Wetan
dan yang dituju pertama adalah, ke negeri Japan, seluruh Bupati, Brang Wetan
telah berkumpul di Japan
POCUNG 15
Dikisahkan bahwa sang maha guru di Giri, telah mendengar
kabar, bahwa Sang Prabu Mantawis (Mataram), mengepung para bupati yang
berkumpul di Japan.
POCUNG 16
Telah dikerahkan pasukan untuk siap berperang,
Kanjeng Sunan di gunung Giri, mengirim
utusan dengan membawa pesan tertulis, berangkatlah sepuluh orang ke Japan.
POCUNG 17
Sampai di Japan lalu berkumpul, pembesar Mataram,
dan para Bupati dari Brang Wetan, setelah lengkap utusan Giri mengutarakan.
POCUNG 18
Duh para pembesar Mataram, dan para pembesar Brang
Wetan semua, kedatanganku atas perintah, Kanjeng Sunan Giri Prapen untuk
menyampaikan surat.
POCUNG 19
Aku bacakan biar semuanya jelas, perhatikanlah
semua, isi yang telah ditulis, lalu utusan dari Giri maju ke tengah untuk
membacakan surat.
POCUNG 20
Suratku Kanjeng Sunan Giri Prapen kukatakan,
kepada putraku, Senopati Ing Mataram, juga putraku Pangeran Surabaya.
POCUNG 21
Seperti kabar yang telah kuterima tentang perang hingga
titik darah penghabisan, yang kalian perebutkan, aku tidak merestuinya, akan
banyak yang mati dengan sia-sia.
POCUNG 22
Kelak semua akan kembali ke hadapan Hyang Agung
(Allah SWT), bukalah hati, baik dan buruk sudah digariskan, jangan menjemput
takdir (kematian) itu jika memang belum waktunya.
POCUNG 23
Kembali gunakanlah budi pekerti yang mulia, agar
kekal persaudaran, aku bawa sebuah peribahasa, bagai wadah dan isinya, pilih
mana.
POCUNG 24
Aku sarankan kalian untuk memilih salah satu, isi
atau wadah, setelah semua memilih, berjanjilah untuk setia kepada hati
masing-masing.
POCUNG 25
Bersyukurlah terhadap segala takdir Allah Yang
Maha Besar, yang menjadi pilihan-Nya, semua itu tidak bisa sama, segala keadaan
yang terjadi di belakang nanti.
..................
BERSAMBUNG
-o0o-
Bagian selanjutnya, baca [ DI SINI ]
Judul asli:
Suluk Tambangraras
Pengarang:
KGPAA Amengkunegara III (Sunan Pakubuwana
V)
Raden Ngabehi Yasadipura II (Ranggawarsita
I)
Raden Ngabehi Sastradipura (Ahmad Ilham)
Raden Ngabehi Ranggasutrasna
Dituturkan ulang oleh:
Heru Sang Mahadewa
(Member Of One Day One Post)
0 komentar:
Posting Komentar