MEGATRUH 9
Seluruh pasukan diperintahkan agar menggali, lalu
semua kawula langsung melakukannya, kutukan sang ulama besar, tanda kebesaran wali
yang berilmu lebih, siapa pun yang mendekat menggelepar.
MEGATRUH 10
Terkapar sambil merintih kesakitan, yang terdengar
sangat miris, sang putra mahkota sungguh, tampak ketakutan, perang pun tidak
jadi dilakukan.
MEGATRUH 11
Jadilah perintah kepada dua orang yang menunggu,
agar menggali dengan cepat, jika tidak mau, pasti akan menemui ajal, terkena
tusukan keris tombak.
MEGATRUH 12
Dua orang tak kuasa membantah lalu menggali, papan
kayu jati, penutup makam, terbuka sedikit demi sedikit, lalu ada yang terlihat.
MEGATRUH 13
Kumbang yang tak terhitung banyaknya, terbang
memenuhi langit, berhamburan bagai jatuh dari langit, menyerang pasukan
Majapahit, hingga porak poranda.
MEGATRUH 14
Tiada ampun menyengat siapa saja, bingunglah
pasukan Majapahit, saling berebut berlindung, menyingkir hidup-hidup, hingga menyerah
dari perang senjata.
MEGATRUH 15
Semua berjatuhan terkena sengat, kepala terlindung
tapi terkena kaki, berteriak-teriak kebingungan, berduka negeri Majapahit, kumbang
tetap menyerang tiada surut.
MEGATRUH 16
Sang
putra prabu Brawijaya lalu gugup, tidak mampu menanggulangi, hingga banyak yang
mati pengikutnya, seluruh pasukannya, habis tak tersisa.
..................
BERSAMBUNG
-o0o-
Bagian selanjutnya, baca [ DI SINI ]
Judul asli:
Suluk Tambangraras
Pengarang:
KGPAA Amengkunegara III (Sunan Pakubuwana
V)
Raden Ngabehi Yasadipura II (Ranggawarsita
I)
Raden Ngabehi Sastradipura (Ahmad Ilham)
Raden Ngabehi Ranggasutrasna
Dituturkan ulang oleh:
Heru Sang Mahadewa
(Member Of One Day One Post)
0 komentar:
Posting Komentar