Candi Penataran adalah candi Syiwa terbesar yang ada di Brang Wetan. Dibangun pada rentang kekuasaan tiga masa: Kediri, Singosari dan Majapahit. Berada di Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Nama asli candi ini adalah Candi Palah. Sesuai dengan batu prasasti yang ada di halaman komplek situs Penataran.
Pendirian bangunan suci candi bercorak Syiwa ini dimulai oleh Sri Maharaja Sri Sarweqwara Triwikramawataranindita Crengalancana Digwijayottungadewa, penguasa Panjalu/Kadhri/Kediri pada 1119 Saka (1197 M).
Pada tahun "Naga Muluk Sinangga Jalma” yang artinya1208 Saka (1286 M), Kêrtanegara, penguasa Singosari, mendirikan Candi Naga untuk melengkapi kompleks bangunan yang ide awalnya adalah untuk memuja Bathara Palah (Hyang Acalapat), perwujudan Bathara Syiwa sebagai penguasa gunung (Girindra). Pada masa itu, gunung Kelud sudah sering memuntahkan lahar atau meletas.
Begitu kentalnya candi Palah dengan sosok Bathara Syiwa, membuat candi ini juga dipercaya sebagai pendharmaan Ken Angrok (Ken Arok), pendiri Singosari yang mengklaim dirinya adalah titisan Sang Mahadewa (Syiwa).
Jayanêgara, Bathara ring Majapahit Karo menjadikan candi Penataran sebagai candi negara. Pusat pendidikan ajaran Syiwa. Berlanjut ke masa Tribuwana Tunggadewi dan Hayam Wuruk, pada 1291 Saka (1369 M) didirikan lagi sebuah bangunan yang dinamakan Candi Candra Sengkala. Orang-orang mengenalnya sebagai Candi Brawijaya. Candi inilah yang sekarang dijadikan lambang Kodam V Brawijaya.
Pada dinding pendopo agung yang kini tinggal bagian bawah, juga pada dinding candi utama, terpahat relief yang menceritakan kisah Sri Tanjung, Ramayana dan Kresnayana.
Di belakang candi utama, terdapat sebuah kolam mata air yang sangat jernih, dibangun pada 1337 Saka (1415 M). Besar kemungkinan, kolam ini adalah tempat bersuci sebelum mengheningkan cipta di garbagriha candi Palah.
(Heru Sang Mahadewa)
Member of One Day One Post
Kapan-kapan, napak tilas neng Candi Morangan yo Kang...
BalasHapuswah aku lama gak ke sini lagi...
BalasHapus