Dua
hari lalu, saya melihat sebuah tayangan pertandingan sepak bola bertajuk Piala
Gubernur Kaltim melalui televisi. Tidak ada yang istimewa dari turnamen ini.
Selain gaungnya masih kalah dengan turnamen-turnamen sebelumnya, yaitu Piala
Presiden dan Piala Jendral Sudirman, ajang ini juga jauh dari harapan saya agar
ada solusi atas konflik berkepanjangan Menpora – PSSI.
Namun
ada hal menarik yang saya cermati dari tayangan di Trans7 itu. Perihal beberapa
pemain yang tiga tahun silam sempat membanggakan saya sebagai arek Suroboyo. Dua
tim yang bertanding malam itu adalah tuan rumah Persiba Balikpapan versus
Surabaya United.
Kebetulan
di tim Surabaya United ada empat mantan punggawa timnas U19 yaitu Ilham Udin
Armayn, Putu Gede Juni Antara, Zulfiandi dan Syahrul Kurniawan. Mereka inilah yang menjadi bagian dari
sejarah kembalinya gelar juara bagi Indonesia. Tiga tahun silam mereka yang
menggetarkan dan memerahkan kota Sidoarjo.
Melihat
penampilan mereka lagi, setelah beberapa jam sebelumnya saya juga menonton
aksi Septian David Maulana (eks punggawa
timas U19 juga) di tim Mitra Kukar, membuat pikiran berkelana ke
memori indah saat U19 menjadi juara AFF Cup di kota saya.
*************
Ketika
itu hari minggu. Sejak lepas Subuh hingga tengah malam seluruh aktivitas saya
habiskan untuk mendukung timnas yang bertanding di partai final AFF Cup melawan
Vietnam. Mulai dari berjam-jam antri untuk mendapatkan tiket meskipun akhirnya
saya menyerah pada calo dan memutuskan membeli tiket ekonomi seharga 60 ribu rupiah (yang seharusnya hanya 30 ribu rupiah).
Dilanjutkan
dengan kegeraman kami kepada Panpel yang tidak juga membukakan pintu gerbang
ekonomi saat pertandingan kick off pertama antara Laos – Timor Leste sudah
dimulai (perebutan juara ketiga, sebelum
pertandingan final Indonesia – Vietnam). Padahal ribuan pembeli tiket sudah
berdesak himpitan di depan gerbang pintu. Belum lagi arogansi ulah seorang Panpel
dengan uniform safari hitam, potongan rambut cepak dan bertubuh gempal yang
membentak-bentak massa membuat kami semakin terprovokasi dengan situasi itu.
Padahal tiket sudah di tangan kami semua.
Di
dalam stadion, selama 2 x 45 menit hingga extra time tak henti-hentinya kami
bersorak, berteriak dan menyanyi memberikan semangat kepada para pemain Merah
Putih.
Dan
detik-detik menegangkan adalah ketika kami di hadapkan pada suguhan pacuan
adrenalin. Bukan hanya jantung kami yang dibuat sport, tapi seumur hidup baru
kali ini saya merasa sekujur kaki dan lutut gemetaran begitu hebat. Ribuan
penonton di sebelah saya bahkan sudah tidak sanggup memandang ke arah lapangan.
Mereka memilih membalikkan badan dan terdengar suara Sholawat hingga Takbir
dari bibir mereka. Bulu kudu saya semakin merinding dibuatnya.
Puncaknya
adalah ketika penendang terakhir Vietnam Pam
Duc Huy gagal melakukan eksekusi penalti. Aliran darah saya serasa berhenti.
Meski kita masih menyisakan satu penendang penentu (Ilham Udin A) tetapi seluruh stadion sudah diselimuti aura juara.
Kembang api dari seorang provokator sudah disebarkan kemana-mana untuk
dinyalakan bersama-sama saat Ilham berhasil memastikan gelar juara nanti.
Dan
Gol! Sontak kalimat Takbir membahana di seluruh stadion Gelora Delta, disusul
jeritan dan tangisan histeris dari kami, puluhan ribu pendukung timnas merah
putih. Saya seperti terbang tidak menginjakkan kaki di tribun. Sahabat saya Pak
Christ sampai menangis histeris, begitu juga ribuan suporter di sekeliling
saya.
Perjuangan
dari pagi hingga tengah malam terbayar tuntas dengan hasil akhir kembalinya gelar
juara bagi timnas Garuda. Penantian selama 22 tahun untuk mengakhiri Kutukan Partai Final terbayar sudah
malam itu.
#ODOP
#posting_hari_ketujuh
#jelang_semifinal_piala_gubernurkaltim
Catatan
:
1. Enam tim (Pusamania Borneo, Sriwijaya FC,
Surabaya United, Madura United, PersibaBalikpapan, Arema Cronous) memastikan lolos
ke semifinal piala Gubernur Kaltim 2016 setelah melewati babak kualifikasi
grup.
2. Enam tim tersebut akan dibagi dalam dua pool,
tiga tim akan saling berhadapan dengan system trofeo (bertanding dua babak dengan lawan berbeda).
3. Pool
A (Pusamania
Borneo, Sriwijaya FC, Surabaya United) akan bertanding rabu
tanggal 9 Maret 2016. Pool B (Madura
United, Persiba Balikpapan, Arema Cronous) bertanding kamis, 10 Maret 2016. Tim yang mengumpulkan poin tertinggi akan maju ke babak final 13 Maret 2016.
ak melu mrinding mocone her..
BalasHapusak melu mrinding mocone her..
BalasHapushehe ... aku juga masih merinding jika mengingat memori itu
Hapusnonton d tv aja segitu serunya apalagi nonton langsung,,, pastinya sangat ter-baper. seruuuuu sekali pastinya.
BalasHapusbukan cuma seru, faktanya ribuan suporter bertampang sangar dan seram bisa juga mengucapkan Sholawat & Takbir ketika itu mbak ... luar biasa Indonesia!
HapusMembaca ini seperti menggugah rasa nasionalisme sy.
BalasHapusDuh jd rindu tanah air ðŸ˜
terima kasih mbake ... salam Merah Putih!
HapusMembaca ini seperti menggugah rasa nasionalisme sy.
BalasHapusDuh jd rindu tanah air ðŸ˜