Ada rasa kepuasan tersendiri selama
ini ketika sebuah catatan saya di akun sosmed mendapat apresiasi dari
teman-teman sejawat. Meski isinya hanya sebuah tulisan ringan dengan tema dan
tata bahasa yang tidak punya nilai komersil (bagi penulis beneran) tetapi tak
jarang banyak komentar yang berisi sanjungan dan pujian. Maklum kebanyakan
teman-teman di akun sosmed saya adalah teman seprofesi buruh yang awam dengan
dunia kepenulisan.
Celakanya, saya justru menjadi tidak
berkembang dengan situasi ini. Sanjungan dari orang lain membuat lupa diri dan
cepat puas. Tidak ada kritik dan saran untuk pembelajaran. Apalagi pujian itu
diberikan oleh orang yang memang kurang mengerti betapa tulisan saya selama ini
hanyalah amatiran, tidak ada seujung kuku jika dibandingkan karya para maestro
pena yang bertebaran di ODOP.
Minimnya pergaulan dengan komunitas
penulis juga membuat saya menjadi katak yang terjebak dalam tempurung. Cukup
puas dengan hanya bisa mencaplok seekor nyamuk di dalam. Miskin inspirasi dan terbentur
pada cangkang tempurung sebagai batas dinding dan cakrawala imajinasi tertinggi.
Penemuan saya terhadap ODOP (
referensi dari sahabat dan teman sekolah / mbak Lisa ) telah membuka sebuah
jalan untuk keluar dari tempurung. Untuk melihat dunia kepenulisan yang jauh lebih
luas lagi.
Hari pertama tantangan di ODOP kemarin
semakin meyakinkan bahwa saya telah menemukan akademi yang tepat. Banyak para Master Pena disini yang akan bisa diserap
ilmunya. Inilah tempat menimba kedigdayaan mereka diatas karya.
Dan, bergabung di ODOP ini adalah
moment bagi saya untuk belajar tidak menjadi katak dalam tempurung.
#alasan_saya_gabung_odop
#ODOP
#tantangan_minggu_pertama
Sama Mas Heru, saya juga masih belajar.. ^___^ Tetap Semangat Menulis ya Mas Heru.. (padahal tulisan-tulisan Mas Heru sudah sangat baik dan keren banget menurut saya) Salam kenal dan Semoga sukses terus ya Mas.. aamiin..
BalasHapushttp://www.tetydisini.blogspot.com
salam kenal juga mbak Tety, terima kasih suportnya
HapusTulisannya memang sudah bagus, Mas Heru. Asal diasah lagi dan berlatih terus menerus pasti menjadi semakin menarik..
BalasHapusTerima kasih bang, mohon bimbingan
Hapusbener juga nih, bersama ODOP tuh bagai katak keluar dari tempurung :)
BalasHapusbetul kak, justru jadi minder juga bersama para maestro tulis di ODOP :)
BalasHapussemangat mas Heru... kita sama-sama belajar mas. semoga penghuni odop abtch 2 istiqamah nulis hingga akhir hehe aamiin
BalasHapusAmin YRA .. terima kasih kak
HapusSemangaaat ngODOP. :)
BalasHapushahaha ... betul-betul, yukkk ngODOP
HapusSudah baguuusss,,ganbate yuuukkk ngODOP,,heheheh
BalasHapusAyukkkk
HapusSama mas, aku juga bagai kaum minoritas ditempatku. Oleh karena cari teman2 sesama suka menulis sehingga kita seperti menemukan dunia baru yg menakjubkan. Meski hnya via sosmed komunikasinya.
BalasHapusSama mas, aku juga bagai kaum minoritas ditempatku. Oleh karena cari teman2 sesama suka menulis sehingga kita seperti menemukan dunia baru yg menakjubkan. Meski hnya via sosmed komunikasinya.
BalasHapusTerima kasih kak, slm kenal ya
Hapus