SENAYAN AROMA RAWON DAN RUJAK CINGUR

Arema Juara Piala Bhayangkara 2016 - foto Sindo

“Kalah menang yo tetep nyekel Persib rek, Bonek – Viking lak seduluran seh! – Kalah atau menang ya tetap menjagokan Persib, Bonek – Viking kan saudara!” celetuk cak Gimo sesaat sebelum kick of pertandingan final turnamen sepakbola Piala Bhayangkara 2016.

“Abot cak, winginane wis ketemu tok Bali (Bali Island Cup) ra nutut blas! Berat mas, kapan hari udah ketemu di Bali, tak bisa menandingi !” jawab saya.

Tadi malam hampir seluruh warung kopi yang ada dikampung saya dipenuhi para penikmat sepakbola. Mereka begitu gayeng menikmati suguhan partai yang mempertemukan klub kebanggaan masyarakat Bandung dan Jawa Barat Persib “Maung” Bandung dengan tim asal kota dingin Ngalam (baca – Malang) Arema Cronos “Ongis Nade” (baca – Singo Edan).

Pertemuan dua raksasa biru ini (warna kostum kedua tim kebetulan sama, setelah diundi akhirnya Arema yang berhak memakai warna biru kebanggaan) sempat menyita perhatian kami warga pinggiran kota Surabaya – Sidoarjo, yang notabene adalah basis Bonek (suporter Persebaya 1927) wilayah selatan.

Bukan partai finalnya, tetapi faktor Arema penyebabnya. Perseturuan antara Aremania (kelompok supporter Arema) dengan Bonek membuat suasana nonton di warung kopi sedikit menghangat. Para penonton, termasuk Cak Gimo yang loyalis Persebaya 1927 cenderung mendukung Persib. Alasannya ikatan emosional Bonek – Viking dan perseturuan Bonek – Aremania.

Pertandingan berlangsung dalam tensi cukup tinggi. Arema akhirnya menjadi juara setelah menyarangkan dua gol tanpa balas melalui pemain naturalisasi berdarah Belanda, Raffael Maitimo pada menit ke 59 dan “supersub” The Joker Sunarto menit ke 85.

“Yok opo cak Gimo? – gimana mas Gimo?” tanya saya diakhir pertandingan.

“Ajor, Taufik karo Haryono ra obah blas hare – hancur, Taufik dan Haryono gak bisa gerak”

Pemain yang dimaksud cak Gimo adalah dua gelandang Persib Bandung Taufik dan Haryono. Dua nama ini adalah deretan pemain-pemain produk Jawa Timur yang semalam melengkapi skuad Maung Bandung. Selain Purwaka Yudi dan Top Scorer Syamsul Arif.

Tidak banyak yang tahu mungkin, nama-nama diatas adalah arek-arek (anak) Jawa Timur yang kini berbaju tim kota kembang. Sehingga pertemuan dengan Arema Cronous yang berasal dari  Malang membuat suasana final kental dengan aroma Jawa Timur.

Taufik dibesarkan oleh Persebaya 1927, sementara Syamsul Arif yang asli Bojonegoro matang di Persibo. Kapten tim Persib Haryono adalah arek Sukodono (kampung di dekat tempat tinggal saya kini). Sementara Purwaka Yudi dan Hermawan (semalam menjadi cadangan) adalah produk Arema Malang.

Persib Bandung di Piala Bhayangkara 2016 - foto google

Belum lagi mayoritas pemain Arema Cronous yang banyak dihuni pemain asli Jawa Timur pula. Maka lengkap sudah arek-arek Jatim di GBK Senayan tadi malam. Sehingga tak salah jika cak Gimo pun sempat mbanyol (bercanda).

“Nontok bal-balan podho koyok mangan sego rawon karo rujak cingur ae rek, di bleki arek Jatim – Menonton sepakbola laksana makan nasi rawon dan rujak cingur, dipenuhi anak-anak Jatim” kelakarnya disambut gerrrrrr tertawa para pengunjung warkop lainnya.

Dan saya pun termasuk yang terhibur dengan banyolan cak Gimo, yang diawal-awal pertandingan sempat memprovokasi suasana warung dengan sikap anti Malang. Namun diakhir tayangan pertandingan bisa berbesar hati dan mencairkan suasana.

Andai sikap seperti itu dimiliki para pendukung klub-klub di Indonesia, tentu sepakbola kita akan indah. Baju boleh beda, tim kesayangan boleh tak sama, tetapi kits tetap satu jua. Dibawah lambang Garuda di dada kita.

Kami pun bubar setelah membayar kopi lalu pulang ke rumah masing-masing. 

Dan pagi-pagi tadi ketika bangun tidur saya langsung berpesan kepada istri agar hari ini memasak rawon. Sementara ketika istirahat siang ini saya dengan lahap menikmati sepiring Rujak Cingur di warungnya Ning Ndari dekat kerjaan saya.

Nasi Rawon

 

rujak cingur

Selamat buat Arema Cronous atas juaranya. Buat Persib, selamat juga sudah menjadi nomor dua dari lima belas tim kontestan.

foto google

#ODOP

#PostingHariKeduaPuluhEnam

#MenulisBeritaBoomingDiIndonesia

---------------------------------------------------

Catatan :

Rawon adalah masakan daging sapi dengan bumbu kluwak, disajikan dengan taburan kecambah (tauge) dan bawang goreng, lengkap dengan sambal trasi dan krupuk udang.

Rujak cingur adalah rujak khas Jawa Timur. Terdiri dari buah-buahn dan sayuran (seperti rujak pada umumnya), namun disajikan dengan bumbu petis udang dilengkapi dengan irisan tahu goreng, tempe goreng dan Cingur Sapi (daging dari mulut sapi yang telah dibumbui dan diolah).