Ceremonial Championship Tien Phong Plastic Cup 2017 (Timnas Indonesia U16) - foto republika |
Tidak banyak masyarakat
Indonesia yang mungkin mengetahui, bahwa anak-anak bangsa yang tergabung dalam
skuad timnas U16, berhasil mencetak peristiwa bersejarah pada 18 Juni 2017 kemarin.
Garuda muda sukses mengukir
prestasi di stadion San Van Dong Hoa Xuan, Da Nang, Vietnam. Tim yang ditukangi
legenda sepakbola merah putih, Fachri Husaini, menasbihkan diri sebagai nomor
satu dalam turnamen bertajuk Tien Phong Plastic Vietnam 2017.
Turnamen yang digelar
di negeri Vietkong itu diikuti empat negara. Selain Indonesia dan tuan rumah
Vietnam, dua negara lain yang ikut bersaing unjuk kekuatan adalah Myanmar dan
China Taipe (Taiwan).
Indonesia memastikan
diri menjadi juara, setelah pada partai pamungkas, berhasil menenggelamkan
China Taipe dengan skor spektakuler: 11– 0. Pada pertandingan sebelumnya, anak
asuh Fachri Husaini juga berhasil menggulung Myanmar 4-0, lalu ditahan imbang
tuan rumah Vietnam 1-1.
Ada empat fakta menarik
dibalik keberhasilan timnas U16 merajai turnamen Tien Phong Plastic Vietnam
2016 di hadapan pendukung The Golden Star (julukan timnas Vietnam). Berikut adalah fakta-fakta tersebut:
Indonesia Adalah Momok Bagi Vietnam.
Belum hilang dari
ingatan kita, di penghujung tahun lalu, timnas senior Indonesia berhasil lolos
ke final piala AFF 2016. Sukses Garuda justru ditentukan di kandang timnas
Vietnam kala itu, stadion My Dinh, Hanoi, Vietnam.
The Golden Star dipaksa menangis di hadapan puluhan ribu pendukungnya, ketika
pasukan merah putih mengkandaskan kiprah mereka di turnamen sepakbola antar
negara ASEAN.
Jika kita telusur lagi ke
belakang, pada tahun 2013, timnas Indonesia juga sukses menjuarai piala AFF U19
setelah pada laga final di stadion Delta Sidoarjo, menjungkalkan Vietnam melalui
pertandingan dramatis adu penalti dengan skor 5-4.
Lebih jauh lagi ke
memori satu dasawarsa silam, pada tahun 2004, Boaz Salossa muda dkk. pernah
menghempaskan Vietnam dengan skor 3-0. Juga di stadion My Dinh, kota Hanoi,
Vietnam.
Kini, untuk kesekian
kalinya, Indonesia kembali menyulitkan Vietnam di turnamen Tien Phong Plastic
2016. Meski hasil akhir pertandingan adalah draw, tetapi sepanjang pertandingan
2 x 45 menit, pasukan garuda muda membuat the golden star junior jatuh bangun dan porak poranda.
Indonesia, masih
menjadi tim yang selalu menakutkan bagi Vietnam.
Hanya Garuda Muda Yang Mampu Mengobati Dahaga Gelar
Indonesia.
Semenjak Sea Games
Manila, Filipina 1992, praktis dalam kurun waktu 22 tahun, Indonesia tidak
pernah lagi mencicipi satu pun gelar juara di cabang sepakbola. Sebuah
penantian panjang bagi rakyat Indonesia. Bagai musafir yang berjalan di gurun pasir
nan luas dan tiada air setetes pun.
Dahaga gelar itu akhirnya
terobati, ketika timnas U19, dibawah besutan Indra Safri berhasil menjuarai
piala AFF. Masyarakat pecinta bola tanah
air, menyambut suka cita keberhasilan garuda muda. Meski, turnamen yang
dijuarai hanya level timnas junior.
Momen kebangkitan
sepakbola Indonesia sempat hancur kembali, ketika terjadi konflik antara
Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dengan Menpora. Footbal Internationale Federation and
Asociation (FIFA) menjatuhkan sanksi banned
kepada timnas garuda di semua kelompok umur. SK Menpora yang membekukan
kepengurusan PSSI kala itu, dianggap sebagai bentuk intervensi pemerintah
terhadap independensi induk organisasi sepakbola Indonesia.
Pertengahan tahun 2016, sanksi FIFA dicabut. Indonesia langsung menggebrak!
Timnas garuda senior menjadi runner up piala AFF 2016. Meski pada laga final dihempaskan Thailand,
tetapi kiprah Indonesia yang berhasil menjungkalkan negara-negara favorit semacam
Filipina, Singapura dan Vietnam, sudah cukup membuat pesaingnya bergidik.
Setahun setelah konflik
berkepanjangan PSSI dan Menpora berakhir, timnas garuda kembali mengukir
sejarah. Menjuarai turnamen Tien Phong Plastic 2016 di Vietnam.
Dua gelar dalam kurun
waktu 25 tahun (sejak 1991) inilah yang hanya mampu dipersembahkan oleh pasukan
garuda muda. Timnas U19 dan timnas U16.
Kemenangan Terbesar Indonesia Melawan Negara Asia
Timur.
Dalam catatan pertemuan
timnas sepakbola Indonesia melawan negara-negara ras mata sipit (Asia Timur),
skor 11-0 melawan China Taipe kemarin adalah kemenangan terbesar sepanjang
sejarah.
Indonesia pernah menang
besar melawan China Taipe pada tahun 1968 dengan skor 10-1 saat berjumpa di kejuaraan Piala Merdeka.
Setelah itu, kita selalu menjadi bulan-bulanan jika berhadapan dengan
negara-negara ras kulit kuning seperti Jepang, Korea Selatan, China Taipe dan
Hongkong.
Kemenangan 11-0 Hamsa
Lestaluhu dkk. atas China Taipe kemarin, menjadi rekor baru, kemenangan
terbesar timnas Indonesia di segala kelompok umur, menghadapi negara dari Asia
Timur.
Panen Gelar Bagi Timnas U16 Dan Pemain.
Berhasil menjuarai
turnamen Tien Phong Plastic 2016 di Vietnam, bukan berarti Indonesia hanya
membawa pulang satu tropi saja.
Fachri Husaini berhasil
menanamkan filosovi bermain apik, garang dan menakutkan lawan, tetapi tidak
kasar menjurus brutal. Alhasil, timnas U16 terpilih juga sebagai tim paling fair play.
Tidak berhenti sampai
dua tropi saja, dua pemain garuda muda juga menyabet penghargaan individual.
Hamsa Lestaluhu dinobatkan sebagai the
best player dalam turnamen ini. Sedangkan penyerang timnas U16, Rendy
Juliansyah berhasil menjadi pencetak gol terbanyak, sehingga berhak menyandang
gelar top scorer. Pengobrak-abrik
gawang China Taipe itu sukses mengkoleksi 7 gol selama turnamen berlangsung.
Keseluruhan, pasukan garuda muda pulang ke tanah air dengan membawa 4 tropi sekaligus.
Pelatih timnas U16, Fachri Husaini, mendapat ucapan selamat dari panitia Tien Phong Plastic Cup 2017 |
Itulah fakta-fakta
menarik yang menyertai keberhasilan timnas U16 kemarin. Kita tidak
boleh jumawa. Meski kalau boleh jujur, pasukan anak asuh Fachri Husaini ini memberi
harapan sebagai sebuah timnas masa depan yang tampak jauh lebih menjanjikan
dibandingkan tim-tim pendahulunya.
Selamat buat timnas U16. Perjuangan belum selesai. Jalan untuk mengharumkan nama bangsa masih
terjal. Turnamen AFF Cup U16 telah menunggu di depan mata.
Bravo Garuda Muda.
( Heru Sang Mahadewa)
Member Of One Day One Post
proud of them so much...Indonesia itu sebenarnya punya banyak insan berpotensi. terus bergelora Indonesiaku
BalasHapusSelamat but timnas u16 😊😊😊
BalasHapus