Kamis, 22 Juni 2017

MUDIKLAH DENGAN MEMBAWA KEBAHAGIAAN


mudik - jatik.co


Hari ini, adalah hari terakhir dimana sebagian besar teman-teman di perusahaan tempat saya mengais rejeki, menjalani aktivitas bekerja. Meski ada beberapa yang baru libur lusa, seperti saya, tetapi mayoritas dari kami sudah mendapatkan hak cuti lebaran mulai esok pagi hingga sepekan ke depan. Hal serupa, mungkin juga dialami oleh sahabat sekalian.

Hari ini, ratusan, bahkan ribuan ibu, ayah, atau istri dan anak sedang berharap-harap bahagia bercampur cemas, menanti kedatangan anak, suami atau ayahnya. Mungkin, yang terlintas di benak mereka adalah bayangan bagaimana dahulu sahabat berpamitan dari kampung halaman, masih dengan status bukan siapa-siapa, lalu menuju sebuah tanah harapan bernama: Kota Perantauan.

Berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun kita bermandi peluh di kota yang memberi sugesti: impian hidup yang lebih baik. Sementara, tanpa disadari, orang-orang terkasih yang tertinggal di kampung halaman selalu menyebut nama sahabat dalam setiap Doanya. Dan, hari inilah mereka memimpikan sahabat akan pulang dengan sebuah perubahan: hidup yang lebih baik.

Hari ini, orang-orang terkasih itu, tidak ingin sahabat pulang dengan membawa kesedihan, apalagi kepiluan yang akan membekas dalam hidup mereka.

Sahabat sekalian, saya hanya sekedar ingin berbagi. Tentunya dengan keinginan yang mungkin semua nyaris sama: pulang ke kampung halaman dengan kebahagiaan.

Bahagia yang seperti apa?

Ukuran kebahagiaan tidak selalu dilihat dari materi. Kesehatan, keselamatan sahabat sekalian, lalu ciuman ke tangan ibu, ayah, kecupan ke kening istri dan anak, sudah melampaui esensi dari rasa bahagia itu sendiri.

Untuk mewujudkan itu, marilah kita saling mengingatkan. Apa saja yang seyogyanya saya dan sahabat lakukan, agar perjalanan pulang ke kampung halaman, atau yang lebih familiar disebut mudik (asal kata dari UDIK yang berarti orang desa) tahun ini benar-benar membahagiakan?

Jaga Stamina.
Mulai sore ini, nanti malam, hingga berangkat menuju kampung halaman, kondisi tubuh perlu diperhatikan. Atur pola istirahat, agar sahabat sekalian tidak drop selama perjalanan.

Seandainya di tengah perjalanan nanti, sahabat sekalian merasa lelah, ngantuk, maka beristirahatlah. Jangan memaksakan diri. Bahaya.

Periksa Rumah atau Kontrakan Sebelum Mudik.
Pastikan bahwa semua saluran kontaktor dari listrik, elpiji di rumah atau kamar kontrakan sudah terputus. Jangan tinggalkan ia dengan kondisi tersambung.

Kunci pintu dan pagar seaman mungkin. Jika perlu, titiplah pesan kepada penjaga komplek jika sahabat sekalian tinggal di perumahan. Atau kepada tuan rumah, jika nasib sahabat masih kurang beruntung seperti saya: masih tinggal di kamar kontrakan.

Periksa Kelayakan Kendaraan.
Sebelum berangkat, jangan lupa memastikan bahwa motor atau mobil sahabat sekalian sudah laik jalan. Sempatkan ke bengkel, untuk memeriksa apa-apa yang memang harus ditangani.

Gas, rem, dan ban, adalah contoh titik-titik yang mutlak harus safety.

Jangan Membawa Muatan Berlebih.
Motor dan mobil, meski menggunakan tenaga mesin, juga memiliki kapasitas. Buang jauh-jauh kebiasaan membebani ia dengan muatan berlebih. Baik dari sisi penumpang, maupun barang bawaan.

Bawalah barang hanya seperlunya saja.

Patuhi Peraturan Lalu Lintas.
Sebuah musibah di jalan, terkadang terjadi justru berawal dari kecerobohan dan ketelodoran. Patuhi semua rambu lalu lintas yang ada di sepanjang perjalanan. Jangan meremehkan papan usang yang terkadang tampak sepele tertancap di pinggir jalan.

Sebentar pun, jangan pernah mencoba untuk menjalankan motor dan mobil dengan kecepatan tinggi, saat pulang ke kampung halaman di momen lebaran seperti sekarang. Bahaya.

Semoga perjalanan mudik sahabat sekalian membahagiakan. Demi menjawab harapan dan impian ibu, ayah, istri dan anak pada hari-hari seperti sekarang: melihat senyum kemenangan saat mereka menyambut kita di depan pintu.

Ingat, tujuan mudik kita adalah ke rumah masa kecil dulu, bukan ke rumah sakit, apalagi ke rumah masa depan.

Selamat mudik lebaran 1438 H.

Salam bahagia,
(Heru Sang Mahadewa)
Member of One Day One Post

0 komentar:

Posting Komentar

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *