Tim nasional Indonesia U18 menggulung Philipina dengan skor telak 9 - 0 pada matchday kedua kualifikasi grup B Piala AFF U18 yang dihelat di Myanmar.
Tampil dengan kepercayaan diri yang tinggi setelah dua hari sebelumnya mampu memalukan tuan rumah Myanmar dengan skor 2-1, Sang Garuda (julukan tim nasional Indonesia U18) benar-benar menjadi mimpi buruk bagi The Azkals (anjing jalanan----julukan tim nasional Philipina).
Pada babak pertama, Indonesia sudah unggul dengan margin lima bola. Sementara di babak kedua, tanpa ampun lagi, anak asuh Indra Safrie membuat penjaga gawang Philipina menangis saat keluar lapangan sebagai konsukuensi dari kartu merah, setelah gawangnya kebobolan 7 gol tanpa balas. Sementara, penjaga gawang dadakan juga harus memungut bola dari jala sebanyak dua. Total sembilan gol Sang Garuda mencabik-cabik si Anjing Jalanan.
Jika kita cermati, ada empat fakta menarik di balik keberhasilan tim nasional Indonesia U18 menghancurkan tim nasional dari negeri Abu Sayaf itu.
Apa saja fakta itu?
1. Skor Kemenangan Terbesar.
Sepanjang helatan Piala AFF U18 di Myanmar ini, partai antara Indonesia melawan Philipina menjadi rekor kemenangan terbesar dari seluruh laga.
Partai lain yang sebelumnya memegang rekor adalah Vietnam versus Brunei Darussalam. Namun, negeri Paman Ho hanya mampu memenangkan pertandingan dengan hasil akhir 8 - 1. Skor ini masih di bawah kemenangan besar Indonesia 9 - 0 atas Philipina.
2. Tim Paling Produktiv.
Di antara sembilan negara peserta Piala AFF U18 tahun ini, Indonesia menjadi tim paling subur.
Tim nasional besutan Indra Safrie telah mengoleksi gol sebanyak 11 dan hanya kebobolan sekali. Kini, Sang Garuda telah surplus sepuluh digit dalam goal different.
Sementara, pesaing terkuat di grup B, Vietnam, menempel Indonesia di urutan kedua tim paling produktiv dengan surplus 8 gol.
3. Tajamnya Barisan Gelandang.
Melakoni dua pertandingan dengan dua kali kemenangan, membuat posisi Indonesia kokoh di puncak klasemen dengan point 6, memasukkan 11 dan kemasukan 1.
Uniknya, dari sebelas gol Sang Garuda, sepuluh di antaranya dicetak oleh barisan pemain gelandang.
Nama-nama seperti Egi "Messi" Vikri, Feby Eka Putra dan Muhammad Iqbal adalah pemain-pemain berposisi non striker yang mampu menyumbangkan gol bagi tim nasional Indonesia.
Bahkan, penyerang lubang sekaligus the rising star kita, Egi "Messi" Vikri sukses menjadi top scorer sementara dalam turnamen Piala AFF U18 di Myanmar ini.
4. Belum Ada Regenerasi Striker.
Meski Indonesia berhasil menjadi tim paling subur dengan mengoleksi sebelas gol, tetapi justru pemain yang menempati posisi striker baru bisa mencetak satu gol.
Itu pun, satu-satunya gol yang dilesatkan striker cadangan, Muhammad Rafli, bahkan lahir dari titik penalti. Sementara, striker utama, Haris Shagara Putra belum menorehkan nama di daftar top scorer hingga dua kali pertandingan.
Fenomena ini menjadikan semakin panjangnya masa penantian Indonesia teehadap lahirnya striker haus gol.
Praktis, sejak era Boaz Salossa dan Bambang Pamungkas, kita belum menemukan lagi pemain yang mampu menjadi predator di depan gawang lawan.
Lagi-lagi, regenerasi striker masih mengalami kemacetan hingga kini.
Itulah empat fakta menarik di balik kemenangan besar Sang Garuda Indonesia atas Anjing Jalanan Philipina.
Kita tunggu fakta-fakta lainnya dari sisa laga Indonesia di Piala AFF U18 tahun 2017 Myanmar. Masih ada pertandingan melawan musuh bebuyutan, Vietnam. Juga partai kualifikasi terakhir grup B menghadapi Brunei Darussalam.
Jebret ... Bravo Indonesia!
(Heru Sang Mahadewa)
Member of One Day One Post
Ya Ampuuun. Keren abis. maju terus Sang Garuda!
BalasHapusGo go indonesia... ikut mendoakan... semoga menjadi juara satu, aamiin
BalasHapuship hip indonesia, ayo ayo berkibarlah juara indonesiaku
BalasHapus