Senin, 18 September 2017

PENUTURAN ULANG SERAT CENTHINI JILID I (19)






PUPUH XI

POCUNG 1
Endrasena beserta semua prajurit, yang ada di hadapan beliau-beliau, duduk dengan menunduk, semua diam, tak ada yang berani berbicara.

POCUNG 2
Sang Pangeran bergeser ke hadapan sang Ulama, tidak ada yang melihat, diburulah Sunan Giri Prapen, dengan berani dan dalam hatinya tak ada rasa takut akan bahaya.

POCUNG 3
Tanpa ada pikir-pikir dalam perasaannya, Pangeran Surabaya, jika nampak sangat menakutkan, dalam hati (orang yang melihatnya) ia bagai seekor singa yang garang.

POCUNG 4
Sikapnya tegas meski memasang wajah manis dan tutur kata lembut, wahai Sunan Giri Prapen, dengarkan kata-kataku, Sultan Agung itu raja setanah Jawa.

POCUNG 5
Pemimpin besar di dunia yang bijaksana, cerdas berwibawa, manusia sakti, semua tunduk oleh kepiawaiannya dalam berperang.

POCUNG 6
Pembangkang yang tidak pernah mau menghadap, sungguh berani sikapmu, sungguh engkau telah dituding, oleh Kangjeng Sultan yang dipuja dan berjaya.

POCUNG 7
Gustiku adalah Kangjêng Sultan Agung, wahai Sunan Giri Prapen ketahuilah, apa keinginanmu yang pasti, masalah apa yang menjadi penyebabnya.

POCUNG 8
Jika kau masih menginginkan selamat, ketetapan kerajaan, tulus mengabdi di Giri, menghadaplah kepada Kangjêng Sultan Agung.

POCUNG 9
Dan ajaklah istri dan semua anak-anakmu, ikut menghaturkan bhakti, sayangilah duniamu, dan semua mutiara ilmu retna kumala.

POCUNG 10
Bersamalah denganku datang ke Mataram, jika engkau mengiyakan, petunjukku yang pasti tadi, pada akhir teteg mulat baskara sasangka.  

POCUNG 11
Jika tidak menurut dengan petunjukku, apalagi yang engkau inginkan, tanpa menyisakan belas kasihan, negeri Giri akan kusirnakan hingga rata dengan tanah.

POCUNG 12
(Atas nama) Gustiku yang sungguh gagah perkasa, rendah hati, di dunia yang dikuasai ini, bijaksana sentosa dengan memegang teguh ajaran agama.

..................

BERSAMBUNG

-o0o-

Bagian sebelumnya, baca [ DI SINI ]
Bagian selanjutnya, baca [ DI SINI ]

Judul asli:
Suluk Tambangraras

Pengarang:
KGPAA Amengkunegara III (Sunan Pakubuwana V)
Raden Ngabehi Yasadipura II (Ranggawarsita I)
Raden Ngabehi Sastradipura (Ahmad Ilham)
Raden Ngabehi Ranggasutrasna

Dituturkan ulang oleh:
Heru Sang Mahadewa
(Member Of One Day One Post)

0 komentar:

Posting Komentar

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *