Senin, 18 September 2017

SEJARAH ONE DAY ONE POST




Satu hari satu kiriman tulisan. Begitulah arti dari nama One Day One Post. Komunitas menulis ini digagas oleh seorang guru bloger, pebisnis online dan pengasuh di sekolah sosial Rumah Muda Indonesia, bernama Syaiful Hadi. Warganet lebih mengenalnya sebagai Bang Syaiha.

Peraih juara kedua lomba menulis novel tingkat nasional ini mulai menyalurkan hobi menulis dengan bergabung Kompasiana. Lama menjadi kontributor di sana, akhirnya Bang Syaiha memutuskan beralih menulis di blog. Kian beratnya server di Kompasiana yang menjadi penyebab kala itu.

Berkreasi di blog, tentu traffic-nya tidak setinggi menulis di media sekelas Kompasiana. Apalagi jika follower kita pasif. Sedikit banyak, hal ini akan mempengaruhi semangat dalam menulis.

Berkaca dari hal itu, Bang Syaiha berpikir bahwa berat jika harus menjaga konsistensi menulis setiap hari hanya seorang diri. Muncullah ide. Butuh teman yang sepemikiran. Harus ada penyemangat. Satu per satu, beberapa orang yang memiliki keinginan sama, yaitu menulis setiap hari, dikumpulkan dalam sebuah grup media sosial. Tujuan mereka hanya sederhana, saling menyemangati.

Bak gayung bersambut, tulisan-tulisan di blog mereka yang kemudian di-share ke media sosial, membuka jalan baru bagi perjalanan One Day One Post ke depan. Jalan baru itu berupa gagasan untuk mengembangkannya menjadi sebuah komunitas menulis.


One Day One Post Dari Masa ke Masa.
Pada tahun 2015, pra One Day One Post (cikal bakal ODOP sekarang) resmi membuka pendaftaran member angkatan pertama.

One Day One Post batch 1 berhasil menjaring sekitar seratus lima puluh orang. Selama tiga bulan, para pembelajar menulis itu dikumpulkan dalam sebuah grup Whatsapp. Mereka dibimbing, diarahkan, dan diberi pembekalan materi dasar kepenulisan.

Setiap pekan, ada materi berjenjang yang diberikan kepada member. Pada akhir materi, mereka diberi tugas, berupa tantangan menulis di blog masing-masing. Fase inilah yang akhirnya menjadi seleksi alam. Satu demi satu dari sekian ratus member One Day One Post batch 1 mulai rontok. Alasannya beraneka ragam. Ada yang tidak sanggup memenuhi tugas, ada pula karena kesibukan, fokus menyelesaian skripsi, dan sebagainya. Praktis, ketika lulus, member yang mampu bertahan hanya di kisaran beberapa puluh saja.

Sukses (untuk ukuran angkatan pertama sebuah komunitas menulis yang masih bayi) dalam One Day One Post batch pertama, mengilhami Bang Syaiha bersama beberapa admin untuk membuka lagi batch kedua.

Awal bulan Februari 2016, resmi dibuka pendaftaran angkatan kedua. Antusias warganet cukup tinggi. Sekitar dua ratus member berhasil dijaring. Teknis pembekalan dan ujian tidak berubah. Masih sama seperti yang berlaku di One Day One Post angkatan pertama. Hasilnya juga nyaris sama. Ketika seleksi alam berlaku, hanya sekitar lima puluhan member yang berhasil lulus.

Penghujung tahun 2016, kembali diluncurkan open recruitment member One Day One Post angkatan ketiga. Melanjutkan sukses dua edisi sebelumnya, ratusan pendaftar berhasil dijaring. Pada akhir kelulusan, tak lebih dari lima puluh member yang mampu bertahan.

One Day One Post Saat Ini.
Pada bulan Agustus 2017,  dibentuklah kepengurusan One Day One Post periode pertama. Tujuannya, agar program-program ke depan lebih terarah. Juga ada penanggung jawab terhadap kesinambungan dari komunitas ini.

Melalui musyawarah perwakilan member, penasihat dan restu dari Bang Syaiha selaku founder, terbentuklah pengurus One Day One Post Periode 2017 sebagai berikut:


Pendiri
Syaiful Hadi (Bang Syaiha)
Dewan Penasihat:    
Achmad Ikhtiar (Uncle Ikh)


Ketua Umum            : Heru Sang Mahadewa (Cak Heru/Kang Dewa)
Sekretaris                 : Adriana
Ketua Fiksi               : Wiwid
Ketua Non Fiksi      : Dewi Dean
Ketua RCO                : Fery (Kang Fery)
Media                         : M. Septian Wijaya
                                      Trans
PJ Fans Page          : Nicken Bedy Gilang (Aa Gil)
PJ ODOP 4                : Sakifah
                                      Mabruroh Qosim
                                      Fery
                                      M. Septian Wijaya

Visi dari One Day One Post adalah menjadi komunitas penulis terbesar di Indonesia. 

Sedangkan misi kami ada dua, yaitu:
1. Menumbuhkan minat baca tulis, sebagai salah satu sumbangsih kepada dunia literasi tanah air.
2. Mencetak penulis ideal, tanpa mengedepankan materi/bisnis dalam proses belajar.

Hingga tahun 2017, member One Day One Post tercatat berasal dari berbagai kalangan profesi. Ada yang menjadi pengajar, pensiunan PNS, pebisnis, karyawan swasta, apoteker, pekerja medis, mahasiswa/wi, juga pelajar. Bahkan buruh pabrik.

Meski banyak di antara member yang sudah berhasil menelurkan karya buku, baik solo maupun antologi, tidak ada prinsip senior yunior. Di One Day One Post, semua adalah pembelajar. Tugas mereka adalah saling menyemangati, saling mengoreksi, saling memberi ilmu, dan mengedepankan silaturrahmi.

One Day One Post juga membentuk divisi media dan fans page. Melalui jejaring sosial dan website, diharapkan akan semakin banyak warganet yang terjangkau, sehingga ke depan semakin tumbuh pula minat baca tulis masyarakat Indonesia.

Karya One Day One Post.
Pada tanggal 23 April 2017, bertepatan dengan World Book Day, diluncurkan buku pertama karya One Day One Post.

Love Pasta, judul dari buku Antologi yang ditulis 24 member One Day One Post angkatan pertama dan kedua. Diterbitkan oleh Gong Publishing, sebuah penerbit milik mas Gola Gong (penulis novel serial Balada Si Roy). Kumpulan cerpen bertema cinta itu ikut meramaikan Rumah Dunia Gol A Gong (tempat dilangsungkannya peringatan World Book Day) di Serang, Banten.


Satu lagi buku antologi karya One Day One Post yang sedang berada dalam tahap cetak di penerbit Zukzez Express adalah kumcer bertema pendidikan, Mutiara Hitam Dari Papua. InsyaAllah, beberapa bulan ke depan akan segera rilis.


Di luar Love Pasta dan Mutiara Hitam Dari Papua, tentu tak terhitung lagi berapa banyak karya solo maupun antologi dari member One Day One Post yang sudah berhasil terbit di luar sana.

-o0o-

Demikianlah selayang pandang tentang One Day One Post, sebuah serpihan di antara mozaik kehidupan yang berusaha memberi warna di dunia literasi negeri ini (meminjam istilah Mbak Sakifah, PJ ODOP batch 4).

Membacalah, agar engkau tahu betapa fakir ilmu dan pengetahuanmu di hadapan-Nya. Menulislah, agar dunia mengenalmu. Bergabunglah dengan One Day One Post, agar engkau menemukan jalan untuk menjadi penulis ideal.

Surabaya, 18 September 2017

(Heru Sang Mahadewa)
Buruh pabrik, Ketum One Day One Post

3 komentar:

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *