ilustrasi gambar: Yayasan Wacana |
PUPUH XI
POCUNG 13
Di antara semua kesukaannya itu, kekuasanmu di
dunia, sama dengan gemerlapnya halilintar, oh sayangilah, jangan sampai celaka.
POCUNG 14
Maka berkatalah yang jujur jangan sungkan, segan
bersaudara, jangan berpikir belas kasihan, kebulatan tekad itu yang menjadi
panutan.
POCUNG 15
Sunan Giri Prapen mengangkat wajah sembari
tersenyum, Ya Wallahualam, Alah yang menentukan, hamba hanyalah bersandar pada
kehendak Tuhan.
POCUNG 16
Maka Kangjeng Pangeran Surabaya, ketika mendengar,
ucapan Sunan Giri Prapen, langsung beranjak dari hadapan sang ulama.
POCUNG 17
Sepulangnya Pangeran Pekik ke Surabaya, dibahaslah
terjadinya perang, disepakati bahwa besok pagi, Endrasena yang menjadi panglima
perang.
POCUNG 18
Telah diterima semua perintah sang ulama besar,
kepada para sahabat, siswa khotib dan kaum pemuka agama, para prajurit se-Giri
sudah siap.
POCUNG 19
Pagi harinya sang Pangerah telah tiba, di Surabaya,
menemui istri terkasih, lalu dengan sigap menata pasukan perang.
POCUNG 20
Sunan Giri Prapen tidak mau menghadap utnuk tunduk,
pasukan Surabaya, di alun-alun telah siaga, berbaris meliuk-liuk, Kangjeng Ratu
nampak naik di atas tandu besar.
POCUNG 21
Mengitari barisan prajuritnya hingga tak terlewat,
memberikan penghargaan, kepada yang bersiap perang, uang dan busana yang
beraneka warna.
POCUNG 22
Semua telah mendengar bunyi genderang
bertalu-talu, pertanda diberangkatkannya, yang menjadi ujung tombak pasukan,
telah berjalan bagai aliran bengawan.
POCUNG 23
Lalu diikuti tandu tumpangan Kangjeng Ratu,
Kangjeng Pangeran berada di belakangnya, menunggang kuda yang tak pernah jauh
(dari sang Ratu), dilindungi oleh banyak prajurit yang saling merapat.
POCUNG 24
Tiada halangan di perjalanan, hingga sampai di
Giri pura, gelar tempur pasukan langsung mengepung, sesak di dada melihat telah
hilangnya cinta dan perdamaian.
..................
BERSAMBUNG
-o0o-
Bagian selanjutnya, baca [ DI SINI ]
Judul asli:
Suluk Tambangraras
Pengarang:
KGPAA Amengkunegara III (Sunan Pakubuwana
V)
Raden Ngabehi Yasadipura II (Ranggawarsita
I)
Raden Ngabehi Sastradipura (Ahmad Ilham)
Raden Ngabehi Ranggasutrasna
Dituturkan ulang oleh:
Heru Sang Mahadewa
(Member Of One Day One Post)
kang ini nyarinya pakai kamus apa?? ada kamusnya kah??
BalasHapuskamusnya ya dialog keseharian orang Jawa
HapusWuiih.... Super
BalasHapuswehehhee ...
Hapus