Selasa, 18 Oktober 2016

MENGENAL SOSOK PANDAWA, TOKOH PROTAGONIS DALAM PERANG BHARATAYUDA (Bagian 15)



image google


3.ARJUNA


Keheningan puncak gunung Indrakila pecah!

Bruakkkkkk!

Patih Mamangmurka mengobrak-abrik hutan di gunung Indrakila. Raksasa itu seperti kesetanan. Apapun yang dilihatnya diacak-acak. Hewan-hewan berlarian tunggang langgang. Pohon-pohon besar tumbang.

Begawan Mintaraga terbangun dari tapa bratanya. Ketika ia membuka mata, tampak seorang raksasa sedang mengamuk. Merusak pertapaannya.

“Kelakuanmu seperti hewan yang tak mengenal tata krama!” ucap sang pertapa, Begawan Mintaraga.

Seketika Patih Mamangmurka berubah menjadi seekor babi hutan!

Ucapan Begawan Mintaraga yang terusik dari tapa brata menjadi kutukan. Sontak patih dari negeri Ngimaimantaka itu berlari meninggalkan pertapaan Indrakila.

Begawan Mintaraga mencabut anak panah, dibidikkan ke arah babi hutan. Melesat tepat mengenai tubuh Patih Mamangmurka.

Datang seorang pemburu mengejar babi hutan, “panahku berhasil menewaskannya!” ucapnya.

“Siapa engkau? Panahku yang mengenainya!” Begawan Mintaraga berusaha merebut babi hutan yang diseret pemburu.

“Namaku Kertapara. Babi hutan ini mati oleh panahku!” jawabnya.

“Panahku!” bantah Begawan Mintaraga.

Keduanya bergumul, saling rebut dan dorong. Babi hutan terpental, Begawan Mintaraga menendang Kertapara hingga terjungkal. Dihampirinya lalu dibanting lagi sekuat tenaganya.

Kertapara lenyap!

Berdiri seorang Dewa di hadapan Begawan Mintaraga.

“Sembah dan bhaktiku untuk pukulun Bathara Guru,” ucapnya sembari memohon maaf atas perkelahian tadi. Ternyata Kertapara adalah jelmaan dari Sang Hyang Manikmaya (Bathara Guru) yang menyamar sebagai seorang pemburu di gunung Indrakila.

“Kumaafkan Arjuna,” jawab Bathara Guru.

“Kedatanganku kesini hendak memberimu tugas mulia. Pergilah ke Ngimaimantaka. Bunuh raja raksasa bernama Prabu Niwatakawaca!” jelasnya.

Sendika dhawuh, pukulun,” jawab Begawan Mintaraga.

“Kukirim bidadari Dewi Supraba untuk membantu. Terimalah pusaka ini untuk menjalankan tugasmu. Panah Pasoepati!” Bathara Guru mengulurkan sebuah anak panah bermata bulan sabit.

Pangestu dari pukulun Sang Hyang Manikmaya,” tutup Begawan Mintaraga.

*****

Datang Dewi Supraba menghadap Begawan Mintaraga, “aku sudah mengetahui kelemahan Niwatakaca. Panahlah tepat ke rongga mulutnya!” jelasnya.

“Mati kau, Niwatakawaca!” sesumbar Begawan Mintaraga.

Sehari sebelumnya, Dewi Supraba datang ke Ngimaimantaka menemui Prabu Niwatakawaca. Ia berpura-pura takluk kepada raja bangsa raksasa itu. Dengan bujuk rayuanya, Dewi Supraba berhasil mengorek seluruh rahasia Prabu Niwatakaca. Termasuk titik lemahnya.

Kini, telah berhadap-hadapan sang Begawan Mintaraga dengan Prabu Niwatakaca.

“Mau mencari mati engkau, Begawan Mintaraga?” tantang Niwatakawaca.

“Menyerahlah ke Kahyangan, atau kukirim ke alam Sunyaruri?” balas Begawan Mintaraga.

Sontak Prabu Niwatakawaca murka!

Ia mengamuk dan menyerang Begawan Mintaraga. Menendang sekeras-kerasnya. Mengejar lalu mengangkat lagi tinggi-tinggi tubuh kesatria penengah Pandawa itu. Dibanting sekuat tenaganya hingga tak bergerak lagi.

“Hahahaha … mati kau!” tertawa terbahak-bahak Prabu Niwatakawaca.

“Hahaha … Hahaha .. Hahaha!” tawanya semakin keras. Mulut sang raja raksasa terbuka lebar-lebar.

Begawan Mintaraga yang dari tadi sengaja berpura-pura tak bergerak segera mencabut panah Pasoepati. Dibidikkan ke arah mulut Prabu Niwatakawaca.

Melesat pusaka pemberian Sang Hyang Manikmaya!

Tepat mengenai rongga mulut Prabu Niwatakaca. Raja raksasa dari Ngimaimantaka roboh tak berdaya. Tewas seketika.

*****

Atas jasanya mengalahkan Prabu Niwatakawaca, Arjuna diberi kehormatan untuk menjadi raja di Kahyangan Tinjomaya selama tujuh hari. Bergelar Prabu Kalithi.

Ia juga diperbolehkan mengajukan satu permintaan yang pasti akan dikabulkan oleh Dewata. Arjuna pun memohon agar ia bersama saudaranya Pandawa kelak berjaya dalam perang Bharatayuda.

Permintaan ini yang di sabda oleh Kyai Lurah Semar Badranaya, Sang Hyang Ismaya. Sekaligus memprotesnya sangat keras. Arjuna dianggap hanya memikirkan nasibnya dan saudara-saudaranya. Tidak mau tahu dengan kelangsungan hidup anak-anaknya.

Terbukti, dalam perang Bharatayuda seluruh anak-anak dari Pandawa tewas tak tersisa.

Dalam mitologi Jawa, gunung Indrakila yang digunakan sebagai tempat bertapa Begawan Mintaraga (Begawan Ciptaning) sekarang dikenal dengan nama gunung Arjuno. Terbentang di tiga kabupaten yaitu Mojokerto, Pasuruan, dan Malang. Jawa Timur.


Hubungan Arjuna dengan Syiar Islam Kanjeng Sunan Kalijaga.

Sosok Arjuna dikisahkan dalam pewayangan sebagai Lelanange Jagad. Para Dewa pun tak ada yang sepadan dalam hal keelokan paras.

Melalui penokohan Arjuna ini, Kanjeng Sunan Kalijaga berusaha mengejawantahkan rukun Islam yang ketiga. Bulan Suci Ramadhan.

Bulan Ramadhan adalah bulan yang paling tampan (paling mulia) diantara sebelas bulan lainnya. Segala pintu maaf, ampunan dan limpahan pahala dibuka lebar-lebar pada saat Ramadhan tiba.

Tak ayal, bulan suci ini selalu menjadi idola yang memiliki daya tarik luar biasa bagi umat Islam.

Seperti halnya daya tarik seorang Arjuna. Si bulan Ramadhan.

Begitu indahnya Kanjeng Sunan Kalijaga memasukkan unsur dakwahnya kedalam pagelaran wayang kulit.

Masih banyak jalan indah menuju surga. Melalui seni dan budaya


~ BERSAMBUNG ~

(Heru Sang Mahadewa)
Member Of OneDayOnePost

Baca cerita sebelumnya [ Disini ]
Cerita selanjutnya [ Disini ]

Bathara Guru (Sang Hyang Manikmaya - dokumen pribadi
Begawan Mintaraga (Ciptaning) - foto @begawanmintaraga

Prabu Niwatakawaca - image google


 

7 komentar:

  1. Mantap Mas Heru. Kisah ini mampu menyegarkan kembali ingatan saya tentang lakon-lakon wayang yg dulu sering saya tonton. Lanjutkan!

    BalasHapus
  2. Huft..
    Beres baca marathonnya. Mantab banget mas Heru. Aku sampai terbawa emosi dan suasana peperangan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih ...
      Mbk Vinny berlebihan dech, saya miskin diksi. Gak bisa menulis seindah kata2 Mbk Vinny dan Uncle Ik.
      Jadi hanya bercerita dengan bahasa biasa saja.

      Hapus

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *